March 31, 2014

[ROUND 1] FIRST ROUND BEGINS

BATTLE OF REALMS 4: AFTERLIFE
“First Round Begins”
Written by Glen Tripollo (Field Cat)
Thurqk berdiri di balkon kastil, menatap hamparan halaman luas yang kosong. Tak berapa lama kemudian para Hvyt muncul, berterbangan di langit sambil membawa makhluk-makhluk yang sebagian besar disebut sebagai manusia. Beberapa makhluk memang terlihat aneh, tapi tidak bagi Thurqk, karena dialah yang menciptakan mereka seperti itu, sesuai dengan tempat tinggal mereka. Setidaknya, itulah yang dia coba tekankan kepada seluruh semesta. Dia pencipta alam beserta penghuninya.

Para Hvyt mendarat dengan mulus di halaman kastil. Sedangkan salah satu Hvyt yang menjadi kepercayaan Thurqk datang dan membungkukkan tubuh besarnya di balkon kastil.

“Mereka ‘yang terpilih’ sudah siap, Engkau bisa memulainya kapan saja, Dewa.”

Thurqk tidak berbicara apa pun. Dia kembali menatap keadaan di halaman kastil yang semakin ramai dipenuhi oleh wajah-wajah kebingungan.

“Hamba menemukan jejak Nona Abby di Jagatha Vadhi, namun hamba tidak membawanya,” kata Hvyt lagi. Thurqk menghela napasnya.

“Biarkan saja dia berkeliaran sesuka hatinya,” kata Thurqk, “kembalilah ke tempatmu, Hvyt. Aku akan mengatakan sesuatu kepada mereka.”

Hvyt mengangguk kemudian bangkit dari posisinya sebelum akhirnya melompat turun dan berbaur dengan para Hvyt yang lain. “Yang terpilih” sudah membentuk barisan setelah diatur secara paksa.

“Selamat datang di Devasche Vadhi.” Suara Thurqk yang membahana langsung membuat pandangan “mereka yang terpilih” terfokus. Mereka semua berhenti berbicara, entah karena rasa keingintahuan yang besar, kaget, atau pun tengah dilanda rasa takut. “Sebelum salah paham, aku akan mengatakan hal ini. Kalian semua yang ada di sini, sudah mati.”

Hening. Beberapa dari mereka berusaha mencerna kata-kata Thurqk.

“Kalian berada di Nanthara Island. Pulau yang hanya bisa dijejaki oleh mereka yang sudah mati,” lanjut Thurqk, “beberapa dari kalian masih mengingat bagaimana kalian mati, apapun caranya semuanya adalah kehendakku, akulah yang mematikan kalian. Sedangkan makhluk di sekitar kalian, para Hvyt, mereka yang menjadi perantaraku dalam melakukannya. Mengambil nyawa kalian dan membawanya ke sini.”

Thurqk menyapu keadaan di depannya dengan pandangan dingin.

“Kalian adalah jiwa yang dipadatkan. Kalian akan merasa seolah masih hidup, dan memang tidak ada bedanya bagi kalian. Kalian tetap membutuhkan makan, minum dan bernapas. Tentu kalian juga bisa terluka. Ah, beberapa dari kalian sudah membuktikannya sendiri.”

Ada salah satu “terpilih” yang hendak angkat bicara, namun Thurqk segera mengayunkan tangannya, membuat orang itu tidak mampu melakukannya.

“Aku yakin kalian akan menghiburku. Sebagai gantinya, tak peduli seberapa banyak dosa yang telah kalian lakukan di dunia, hukuman atas itu ditunda hingga rencanaku selesai.”

Sebuah layar hologram raksasa yang persis sama dengan yang muncul di langit Jagatha Vadhi menyala terang di langit. Menampilkan nama-nama “mereka yang terpilih”.

“Lima puluh lima. Hanya akan tersisa satu pada akhirnya, yang akan mendapatkan penghapusan dosa dan kelahiran kembali ke dunia tempat asal kalian. Tak ada yang lebih berharga daripada kesempatan kedua untuk memperbaiki takdir kalian.”

Thurqk mengeluarkan kobaran api ganas dari tangan kirinya. “Kalian tak akan bisa mundur. Mundur artinya lenyap. Aku sendiri yang akan membakar kalian. Tentu saja perlahan-lahan dan sangat menyiksa.”

“Kini kalian sudah mengerti. Untuk dapat bertahan hingga akhir, tak ada cara lain selain mengalahkan siapa pun yang menghalangi kalian. Dari lima puluh lima yang ada di sini, akan kuperkecil jumlahnya menjadi empat puluh empat. Ya, sebelas di antara kalian akan merasakan siksaan yang pedih dariku.”

Layar hologram menampilkan nama-nama lagi, namun kali ini dengan susunan yang berbeda di dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. “Mereka yang terpilih” menahan napas.



“Setiap kelompok akan kukirimkan ke tempat yang berbeda-beda. Tempat yang tidak akan asing bagi salah satu dari mereka, namun akan terasa sangat asing bagi yang lainnya. Namun, jangan anggap hal itu sebagai keuntungan. Lengah berarti kalah. Kalah berarti lenyap. Siksaanku akan sangat pedih.”

Thurqk menjentikkan jarinya ke arah salah satu Hvyt. Hvyt segera terbang dan berdiri di belakang Thurqk dengan gagahnya.

“Satu hal, jangan membuatku merasa bosan,” kata Thurqk lagi dengan nada yang amat mengancam. “Aku tidak menciptakan makhluk hanya untuk menjadikan mereka seorang pengecut.”

Thurqk beranjak pergi dari balkon. Sedetik kemudian, para Hvyt mulai bergerak dari posisinya, membawa paksa “mereka yang terpilih” ke suatu tempat yang belum mereka ketahui. Suara-suara kepanikan mulai terdengar. Suara-suara ketakutan dari mereka yang meragu.

***

Thurqk dan Hvyt kepercayaannya berjalan menelusuri tangga-tangga yang terbuat dari susunan tulang belulang, hingga mereka sampai di lantai teratas dari Devasche Vadhi. Sebuah pintu raksasa terbuka hanya dengan satu jentikan jemari Thurqk.

Sebuah ruangan mega luas berada di baliknya. Suatu pemandangan yang sangat aneh bila dibandingkan dengan segala sesuatu yang ada di Nanthara Island. Perangkat super komputer canggih, monitor besar di salah satu sisi ruangan yang menampilkan segalanya, semuanya lengkap, tersusun rapi di sana.

“Kerja bagus. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, tentunya setelah kuberikan otak super jenius padamu,” kata Thurqk.

Seorang laki-laki yang tengah duduk di depan salah satu komputer berdiri dengan canggung. Pakaiannya lusuh dan berlubang di berbagai tempat. Laki-laki itu memandang Thurqk dengan kesal.

“Kau yang mengaku Dewa masih saja membutuhkan manusia untuk melakukan hal keji seperti ini!”

“Aku dewa … janganlah dirimu meragukan itu. Kau berada di sini juga atas kehendakku. Kamu orang suci. Kamu akan segera merasakan surga setelah membantuku di sini.”

“Berbicara seolah aku akan percaya pada dirimu begitu saja. Kau, bukanlah DEWA yang selama ini kupercayai ada!”

Thurqk mengayunkan tangannya dengan cepat, membuat laki-laki itu terpental menabrak dinding dengan keras dan menahannya di sana.

“Jaga bicaramu! atau aku akan memberimu neraka.”

“K-kau tidak akan bisa melakukan itu, Thurqk!”

Thurqk mendekatkan wajahnya ke wajah laki-laki itu. “Jangan membuatku tertawa geli. Kau tak punya pilihan selain melayani penciptamu. Atau kau ingin aku mencabut nyawa setiap bagian keluargamu? Orang-orang yang kausayangi?”

Laki-laki itu terdiam. Masih memandang Thurqk dengan tatapan galak. Lima detik kemudian, Thurqk melepaskannya. Laki-laki itu terbatuk.

“Lakukan saja apa yang menjadi tugasmu. Sesungguhnya aku tidak pernah mengingkari janji-janjiku, Nolan Collard Fambrough …”

Bersambung ke SIDE STORY versi panitia.


-----

ROUND 1 INFO:
  1. Ada 5 OC dalam satu kelompok. Silakan bertarung tanpa ampun (terserah dengan cara bagaimana) dengan hasil akhir kemenangan bagi OC kamu.
  2. Semua OC memang sudah mati, tapi atas kehendak Thurqk, semua OC itu tetap padat dan bisa mati bila dibunuh.
  3. Pada masing-masing kelompok, terdapat satu OC yang namanya di-bold. Di realms milik OC tersebutlah SETTING pertarungan kalian berlangsung.
  4. Semua OC yang mati, nantinya sesuai kehendak Thurqk dapat dibangkitkan kembali (tergantung hasil akhir Ronde 1 nantinya).
  5. Semua OC pada SETTING pertarungan tidak bisa dilihat oleh makhluk-makhluk lain non-peserta BOR. Seperti hantu. Walau begitu, tetap bisa menghancurkan sesuatu bila bertarungnya brutal.

CARA SUBMIT:
  1. Panjang cerita bebas. Tapi pastikan sudah selesai sebelum di-submit. Format penulisan standar, gak usah ribet-ribet. Yang penting enak dibaca.
  2. Copy-paste cerita ke badan e-mail, dan kirimkan ke alamat battleofrealms.id.submission@blogger.com.
  3. Subjek e-mail harus persis seperti ini formatnya dan ditulis dengan kapital.
    [ROUND 1 - A] MAMAT SUTAMAT - PERTARUNGAN TIADA BANDING
  4. Apa yang kamu tulis di badan e-mail, itulah yang nantinya akan tampil di blog. Jadi, usahakan tulis yang rapi.
  5. Panitia tidak akan mengecek EYD atau pun segala bentuk error lainnya dalam penulisan peserta. Hal itu menjadi tanggung jawab masing-masing Peserta.
  6. Bila takut error atau apa, silakan berlatih mengirim e-mail ke diri sendiri dan lihat hasil kirimannya.
  7. Waktu pengerjaan maksimal 3 minggu. Bisa lihat di jadwal resmi Battle of Realms 4: Afterlife.
  8. Setiap tulisan yang sudah masuk dan dipublikasikan oleh Panitia, informasinya akan di-update via FanPage.

PENILAIAN:
  1. Semua orang, baik peserta maupun sekedar pembaca dipersilakan berkomentar di tulisan peserta dengan menyertakan review singkat dan penilaian berupa 1 - 10 sesuai dengan pendapatnya masing-masing.
  2. 2 OC dengan nilai total tertinggi di setiap kelompok akan langsung menjadi pemenang dan berhak berlanjut ke babak selanjutnya. 1 OC dengan nilai terendah dari masing-masing kelompok akan langsung tersingkir dari turnamen. Sedangkan 2 OC dengan nilai rata-rata dari masing-masing kelompok akan menemukan nasib lain yang akan dijelaskan secara tersirat pada tulisan SIDE STORY panitia. So, keep update!

SELAMAT MENJALANI RONDE PERTAMA.

- The Creator -

10 comments:

  1. Nolan muncul di ronde satu karena penulisnya masih belum merasa ekplor kekuatan si Nolan

    ReplyDelete
  2. Objektif untuk ronde ini apa saja?
    apakah semua harus dikalahkan atau cuma 2-3 OC yang harus kalah?
    Atau terserah Penulis,kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya udh jelas:

      'Silakan bertarung tanpa ampun (terserah dengan cara bagaimana) dengan hasil akhir kemenangan bagi OC kamu.'

      kemenangan bagi OC kamu. berarti terserah player lain itu mati, kalah, atau menyerah kyknya. mgkin.

      Delete
    2. Tapi jangan lupakan juga pesan tersirat Thurqk yang mengatakan "jangan membuatku bosan." Secara simpel bisa diartikan, buat cerita yang menarik, yang bikin dia merasa worthed buat ditonton.

      Yah, Thurqk emang kampret! :3

      Delete
  3. hawwaaa ada Nolan~ (σ`▽´)-σ

    ihwaw, , belum apa apa udah lawan 4 OC~
    ಠ益ಠ

    ReplyDelete
  4. Ucup ketemu Kolator *_*

    ReplyDelete
    Replies
    1. ucup itu bard, tipe support dia... mainnya jaga belakang, lol

      Delete
  5. Anonymous2/4/14 13:26

    Di pertarungan, keempat peserta lainnya boleh dibunuh, 'kan? Lagian Thurqk pasti bakal menghidupkan mereka lagi untuk R-2, betul?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, silakan bunuh sesuka hati. Itu kan canon kamu. Bebaskan saja ekspresimu.

      Delete

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -