March 16, 2014

[CHARACTER SHEET] RAFA GRAFITO - GRAFIT

IDENTITAS DASAR
Penulis : Marowati
Nama : Rafa Grafito
Julukan : Grafit
Pekerjaan : Pengusaha
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : Humanoid dari Planet Gliese 518g
Tipe Petarung : Jarak dekat
Kegemaran : Membaca, olahraga ekstrim (arung jeram, paralayang, skydiving/terjun payung, wingsuit flying). NOTE: wingsuit flying: sejenis skydiving mengunakan pakaian khusus yang disebut wingsuit yaitu berupa pakaian parasut yang dimodifikasi mirip sayap pada tupai.
Ketidaksukaan : Orang kembar, karena menganggap seorang kembaran cuma duplikasi dari orang satunya.
Kepribadian : Introvert, emosional, selalu tampil santun di depan orangtua dan keluarganya, tampil cuek dalam pergaulan, menyukai tantangan, egois dan sulit diajak kerjasama karena sering curiga pada oranglain. Pendendam. Pantang menyerah untuk meraih target yang diinginkan dan terkesan ambisius. Keras kepala.

DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat : 170 cm/60 kg
Kepala : Berambut pendek warna hitam model belah tepi dan klimis, mata sipit, hidung bangir, kuping caplang, ada bekas luka bakar sepanjang 5cm di dagu.
Tubuh : adan tegap, memakai hoodie dan celana panjang, sepatu kets, hoodie tersebut dapat dimodifikasi menjadi wingsuit..
Senjata : Senapan laser dan pedang

KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan :
  • Mengendalikan elemen (mematerialisasikan partikel atom di sekitarnya menjadi api, air, gas yang bisa dijadikan senjata).
  • Mahir mengunakan pedang dan senapan laser.
  • Bisa membaca pikiran orang lain dengan media sentuhan.
  • Mampu menghapus memori oranglain dengan mengalirkan energy listrik yang akan mematikan beberapa sel syaraf orang tersebut.
Kelemahan :
  • Fisiknya manusia biasa yang rapuh dan lemah bila mengalami serangan dan pendarahan.
  • Mudah marah dan emosional.
  • Ceroboh
  • Tidak tegaan pada perempuan, selalu mengalah bila berhadapan dengan perempuan.
  • Gerakannya kurang gesit.
  • Tenaganya akan terkuras bila terlalu sering mengendalikan elemen sebagai senjata.

LATAR BELAKANG
Realms : Lahir di planet Gliese 518g dan dibesarkan di Bumi
Realms Trademark : Menara Katai Merah yaitu berupa bangunan pembangkit listrik tenaga katai merah (sejenis planel surya/solarcell) di Gliese 518g. Bentuknya mirip cincin pada Saturnus karena bangunan itu dibuat menggelilingi planet Gliese 518g dengan ditopang pilar-pilar raksasa yang menancap kuat di permukaan planet.
Kehidupan Sebelum Turnamen : Simak cerita di bawah.
Cerita Kematian : Simak cerita di bawah.
Motivasi : Rafa ikut Battle of Realms demi melacak dan membebaskan Shiren yang diculik oleh Helios. Ia juga berusaha menggagalkan upaya Helios untuk menciptakan duplikat planet Bumi..


Memori yang Terlumpuhkan
(Kehidupan Sebelum Turnamen)


Rafa menanggalkan pakaian pengantinnya. Ia bertukar pakaian dengan piyama. Kemudian menghampiri Shiren yang duduk di ranjang pengantin.

Shiren mengenakan piyama yang serupa dengan Rafa. Ia duduk di tepi ranjang. Tertunduk menatap jemari di pangkuannya. Ia mendongak ketika Rafa mengelus kepalanya dengan lembut.

“Lumpuhkan memori-ku, Kak Rafa. Jangan sampai keberadaan memori-ku ini membahayakan kalian,” pinta Shiren dengan tatapan berkaca-kaca.

“Kamu yakin akan melakukannya? Itu akan menyakitkan,” sahut Rafa.

Shiren mengangguk. “Lakukanlah, aku percaya padamu,” ucap Shiren.

“Perlu kamu tahu, kamu adalah perempuan kedua yang pernah kuhapus memorinya,” kata Rafa.

“Siapa perempuan yang pertama?” tanya Shiren. Ada nada sendu yang tersembunyi dalam ucapan Shiren. Ia mulai menduga bila pernah ada perempuan lain yang singgah di kehidupan Rafa sebelumnya.

“Mama. Aku menghapus sebagian ingatan beliau demi menghilangkan trauma beliau pada arus sungai. Kamu ingat kan, kalau dulu aku pernah hampir tewas saat hanyut di sungai?” Shiren tersenyum. Ada kelegaan di wajahnya. Lenyap sudah prasangkanya.

Rafa membimbing Shiren duduk bersila di ranjang. Keduanya duduk berhadapan.

“Kemarikan kedua tanganmu,” pinta Rafa. Kedua telapak tangan Rafa dan Shiren saling mengenggam. “Tatap mataku dan jangan berkedip,”

Shiren menuruti permintaan Rafa. Ada hangat yang merambati lengannya saat tangannya bersentuhan dengan Rafa. Rasa hangat itu perlahan menjelma aliran energy yang mengaliri pembuluh darah Shiren. Menjalar hingga mencapai syaraf-syaraf memori di otaknya.

Energi yang mirip listrik berkekuatan rendah itu bereaksi pada syaraf penyimpan memori di otak Shiren. Melalui pupil mata Shiren, Rafa melihat gambaran kenangan yang terekam di otak Shiren. Gambaran kejadian seminggu yang lalu, saat Shiren berada di Singapura.

***

Minggu lalu, Shiren berada di Singapura dalam rangka tugas perusahaan. Ia ditugaskan menemui Profesor Hafid. Seorang ilmuwan penemu ‘partikel H’. Awalnya semua berjalan lancar, hingga malam terakhir sebelum Shiren pulang ke Indonesia terjadi insiden mengerikan itu.

Shiren mendapati Profesor Hafid jatuh dari atap gedung riset. Profesor Hafid sempat menitipkan sebuah microSD pada Shiren, sebelum beliau tewas. Setelah melihat isi microSD itu, Shiren merasa kehidupannya terancam oleh sindikat yang telah mencelakai Profesor Hafid. Dalam microSD itu tersimpan data rahasia tentang ‘partikel H’ dan rencana Helios untuk menciptakan duplikasi Bumi.

***

Shiren menggigit bibirnya. Menahan nyeri yang berdenyut di kepalanya. Itu adalah efek dari reaksi kekuatan Rafa yang sedang menghapus memori Shiren. Pandangannya meredup. Kemudian ia rebah tak sadarkan diri di ranjang. Rafa tersentak. Ia menghentikan tindakannya. Ia telah berhasil melumpuhkan sebagian memori Shiren. Perlahan ia melepas genggaman tangan Shiren. Lalu bangkit dari ranjang.

Rafa meluruskan kaki Shiren. Diselimutinya Shiren yang tampak menggigil terkena efek penghapusan memori. Rafa menyentuh dahi Shiren yang terasa panas. Ia beranjak membuka laci di lemari kecil samping ranjang. Mengambil plaster penurun panas dan dilekatkan di dahi Shiren.

Usai mengecup kening Shiren, Rafa beranjak ke sofa. Ia merebahkan diri di sofa sembari memandangi Shiren yang telah terlelap. Pikirannya masih berkutat pada rangkaian memori yang baru saja dihapusnya. Memori itu kini berdesakan di dalam kepalanya. Memori tersebut memantik suatu memori lain yang telah terkubur dalam kubangan ingatannya.

Mendobrak kenangan masa silam yang tersembunyi. Mengenai hubungannya dengan Helios. Helios, sosok asing yang terasa sangat akrab dengannya.

***


Bulan Madu Petaka
(Cerita Kematian)


Rafa tergagap saat mendapati dirinya nyaris ditenggelamkan oleh dua orang penyelam. Ia berusaha melawan sekuat tenaga hingga terjadi perkelahian di bawah permukaan laut.

Kawasan snorkeling yang semula jernih menjadi keruh akibat perkelahian mereka. Ikan-ikan berlarian menghindar dari sepakan mereka. Beberapa anemon laut rusak karena terinjak- injak.

Tubuh Rafa menggelinjang saat terkena serangan senapan listrik yang melumpuhkannya. Nyeri menjalari sekujur badannya. Diikuti meredupnya pandangan dan kesadarannya.

Rafa sempat membaca pikiran penyerangnya. Kedua orang itu adalah orang suruhan Helios untuk menculik Shiren.

Sesal menyesakkan dada Rafa. Kecemasan menguasainya. Ia tak berdaya saat menyaksikan Shiren diculik oleh para penyelam itu. Perlawanannya sia-sia. Rafa terjerembab di dasar laut. Membentur terumbu karang. Tubuh lunglainya terseret arus bawah laut yang menenggelamkannya dalam palung kematian. Tidak. Rafa belum mati. Ia masih sadar ketika terseret arus bawah laut. Dalam penglihatan yang makin redup, Rafa melihat sebuah lingkaran putih. Bukan lingkaran praba seperti yang ada di atas kepala malaikat. Melainkan cincin raksasa serupa cincin Saturnus. Ada letupan memori yang berpijar dalam ingatan Rafa.

Memori tentang Menara Katai Merah. Cincin raksasa itu tampak berkilauan diterpa sinar katai merah. Tiba-tiba muncul ledakan dahsyat yang meremukkan cincin raksasa itu. Rafa merasa tubuhnya terpelanting jauh dalam ruang hampa udara.

Ada uluran tangan yang menarik tubuhnya sebelum terhempas lebih jauh. Namun, Rafa telanjur kehilangan kesadarannya sebelum sempat mengenali penolongnya. Malaikat maut telah menjemput Rafa.

***

Share this character sheet:

15 comments:

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -