BATTLE
OF REALMS 4: AFTERLIFE
“Split
Them Up”
Written by Glen Tripollo (Field Cat)
Written by Glen Tripollo (Field Cat)
---
Hening. Berjam-jam
telah berlalu tanpa ada sepatah kata pun yang terlontar. Nolan membelalak ngeri
memandang setiap layar monitor di hadapannya. Sementara sang dewa, Thurqk,
wajah merahnya yang kaku kini menggambarkan jelas betapa dirinya menikmati
segala pertunjukkan yang baru saja terjadi.
Nolan melangkahkan
kakinya mundur perlahan, keringat dingin menjalar membasahi punggungnya. “Tidak
… aku tidak membunuh mereka ….”
“Tentu saja kau tidak
membunuh mereka, Nolan. Mereka sudah mati sejak kaki-kaki mereka menjejak di pulau
ini,” kata Thurqk.
“Mereka belum
sepenuhnya mati!” bentak Nolan, kemudian memukul mejanya kuat-kuat. “Aku yang
membuat mereka terjebak dalam keadaan seperti itu. Aku yang merancang semua
ini.”
“Dan tak ada apa pun
yang bisa kaulakukan untuk mencegah kehendakku. Aku yang menentukan takdir dari
ciptaanku.”
“Ka-kau bukan
penciptaku dan pencipta semua makhluk di dunia! Bukan kau!”
Thurqk menghampiri Nolan,
menarik tubuhnya dengan kasar. “Jangan rusak kesenanganku, Nolan!”
Nolan meronta-ronta
sekuat tenaga sebelum akhirnya dilepaskan. “Aku bisa saja menghancurkanmu saat
ini juga. Tapi bila itu terjadi, semua peserta yang ada di sana, semuanya akan
kuhabisi tanpa bersisa.”
Dengan susah payah
Nolan bangkit dari posisinya, mengendurkan dasi yang membebat kerah kemejanya
dan mengatur napas.
“Kau orang suci,
Nolan. Bahkan berkat kehendakku, kubawa engkau beserta jasadmu ke Devasche
Vadhi ini. Kemuliaan apa lagi yang tidak kausyukuri?”
Nolan memandang
Thurqk nanar. Menentang Thurqk demi kehancuran dirinya sendiri dan juga seluruh
makhluk yang terjebak di Nanthara Island, atau berusaha melakukan apapun yang
diperintahkan Thurqk, setidaknya akan ada satu orang yang akan selamat bila
berhasil bertahan hidup. Pilihan yang mana pun bagi Nolan, sama-sama beratnya.
Thurqk sudah kembali
menghadap layar monitor raksasa.
“Hvyt!” panggil Thurqk. Dengan sigap Hvyt membungkukkan tubuhnya. Memberi hormat.
“Kumpulkan sebelas orang yang kutunjuk. Bawa ‘nyawa’ mereka bersamamu, dan hidupkan mereka kembali!”
“Baik, Dewa.”
“Tunggu! Apa maksudnya itu?!” tanya Nolan dengan nada ketus. “Mau kauapakan mereka yang sudah mati?”
Thurqk menatap Nolan dingin. “Mereka akan mendapatkan balasan setimpal dariku.”
“A-apa kesalahan mereka?”
“Mereka membuatku bosan,” jelas Thurqk singkat.
“Tapi mereka sudah mati! Mereka sudah kalah! Kau tak perlu melakukan apa-apa lagi!”
“Kau orang suci yang keras kepala, Nolan. Aku tidak akan mendengarkan apa pun yang kaukatakan. Tapi kau, yang harus mendengarkan segala hal yang kuperintahkan. Atau kau mau bergabung bersama mereka?”
Nolan menelan ludah. Apapun yang ingin dikatakannya, dia bertahan, berusaha untuk tidak membuat keadaan menjadi semakin runyam.
“Bawa mereka yang telah berhasil menghiburku kembali ke Jagatha Vadhi; sisanya ke Cachani Vadhi,” Thurqk melanjutkan titahnya kepada Hvyt. Hvyt menganggukkan kepalanya kemudian berjalan keluar ruangan.
Sebuah senyuman tersungging di wajah Thurqk. “Persiapkan sistem pertarungan berikutnya, Nolan!”
Nolan baru saja
hendak mengatakan sesuatu sampai sebuah tangan tak terlihat mendadak menghantam
perutnya dengan keras, membuatnya tersungkur menahan sakit.
“Kuharap kali ini, kau mengerti akan posisimu,” kata Thurqk seraya berjalan meninggalkan ruangan, membiarkan Nolan sendirian.
***
***
Nolan memejamkan kedua matanya. Tak sanggup untuk melihat kekejaman yang telah dilakukan Thurqk terhadap kesebelas orang itu. Mereka semua mengalami penderitaan yang terlalu pedih, yang seharusnya tak perlu mereka dapatkan, karena belum tentu dosa mereka benar-benar setimpal dengan apa yang telah mereka terima saat ini. Nolan mengatur ritme napasnya. Berusaha untuk tak memuntahkan sesuatu dari dalam perutnya.
“Akses seluruh tempat yang ada di Nanthara Island! Tampilkan petanya ke monitor!” kata Nolan kepada komputer di hadapannya.
“Permintaan sedang diproses.”
Tak lama kemudian, sebuah peta digital lengkap dari pulau Nanthara terpampang di monitor besar. Nolan bangkit dari posisi duduknya. Mengamati dengan seksama. Tak terduga, pulau Nanthara terbentuk atas hubungan antara banyak pulau-pulau kecil yang berhimpitan membentuk tengkorak. Devasche Vadhi berdiri megah di ujung bagian atas, pulau terbesar di Nanthara. Sedangkan Jagatha Vadhi dan Cachani Vadhi merupakan nama dua pulau kecil di bagian ujung terbawah. Sangat jauh dari tempatnya berada dan dibatasi oleh banyak lagi pulau-pulau kecil di sekitarnya.
“Akses pulau di sekitar Jagatha Vadhi!”
“Permintaan sedang diproses.” Peta membesar dan berganti fokus secara otomatis. “Satha Pranagathak, atau disebut juga dengan seven deadly island. Masing-masing pulau menginterpretasikan satu dari tujuh dosa-dosa tak termaafkan.
“Seven deadly sins …,” gumam Nolan. “Bukan berasal dari teori agama yang kupercayai, tapi, masih kuterima karena dasar pemikirannya sama. Ambil gambar masing-masing pulau.”
“Permintaan sedang diproses.” Tampilan layar membelah menjadi tujuh bagian, dengan masing-masing menampilkan foto pemandangan berbeda dari masing-masing pulau.
Nolan berjengit sesaat sebelum akhirnya terdiam dengan ekspresi lemas.
“Aku berharap dapat melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka semua
…” Nolan mengepalkan kedua tangannya erat. “Bisa tampilkan denah Devasche Vadhi?”
“Maaf, anda tidak memiliki hak akses terhadap data tersebut.”
“Ya, aku tahu … tentu saja,” gumam Nolan kecewa, namun kemudian matanya membelalak karena menyadari sesuatu. “Baiklah kalau begitu, ambil nama-nama mereka yang ada di Jagatha Vadhi dan Cachani Vadhi. Atur secara acak, salurkan mereka yang ada di Jagatha ke empat pulau, sedangkan yang ada di Cachani ke tiga pulau.”
“Permintaan sedang diproses.”
Nolan menatap layar monitor dengan jantung yang berdebar-debar. Hasil dari pemrosesan data pun muncul membuat Nolan terpana.
“Menunggu perintah eksekusi.”
Nolan melepaskan dasi yang membebat kerah kemeja dan juga kemeja lusuhnya. Dia mengambil laptop kecil di salah satu meja dan segera beranjak dari tempat itu.
“Eksekusi rancangan sistem!” kata Nolan. Setelah itu, dia berlari dengan tergesa-gesa meninggalkan ruangan.
TO BE CONTINUED…
---
[Round 2 – Syarat dan
Ketentuan]
Setting Pertarungan
Terdapat tujuh pulau di Satha Praghatak:
1.
Pulau Khrd (Wrath)
Sebuah pulau yang
bila dilihat dari atas serupa maze dengan reruntuhan bangunan tua yang
berhimpitan sebagai dinding-dinding pembatas. Di tengah-tengah pulau (di tengah
maze) ada halaman luas berbentuk persegi yang merupakan bekas pusat keramaian
di pulau tersebut. Ada air mancur yang sudah tidak berfungsi. Gerobak-gerobak
yang sudah rusak, dan banyak lagi.
Keanehan pulau:
Semakin mendekati pusat maze, perlahan-lahan amarah menguasai dirimu hingga sulit sekali untuk dikendalikan. Efek selanjutnya kamu akan merasa ingin menghancurkan apa pun yang kamu temukan.
Kemenangan:
Bunuh salah satu peserta yang ada di sana, dan segeralah kembali ke titik awal. Itu kalau kamu mampu.
Daftar peserta:
2. Pulau Urth (Gluttony)
Sebuah pulau dengan
kekayaan bahan pangan di dalamnya. Seluruh bahan pangan yang berasal dari
realms yang ada di dunia fana, tersedia di pulau ini. Secara keseluruhan, pulau
ini bisa digambarkan seperti hutan tropis yang sangat lebat.
Keanehan pulau:
Sekali kamu menjejakkan kaki di daratan Urth, rasa lapar akan menyerang dan memaksamu memakan segala yang kamu lihat. Termasuk juga lawanmu, yang akan tampak begitu enak.
Kemenangan:
Bunuh salah satu peserta yang ada di sana dan kembalilah ke titik awal. Tapi, sebelum kamu bertemu lawanmu, sepertinya makanan di sekitarmu akan terasa jauh lebih menggoda.
Daftar peserta:
3. Pulau Arsk (Greed)
Sebuah pulau yang
terbentuk dari tumpukan harta karun. Berbagai macam harta, batuan mulia, bisa
ditemukan berserakan di seluruh bagian pulau. Tak ada pepohonan dan bangunan,
hanya ada peti-peti kayu raksasa berisi emas.
Keanehan pulau:
Sekali kamu menjejakkan kaki di daratan Arsk, seketika itu pula nafsu untuk memiliki seluruh harta yang ada di sana tumbuh perlahan-lahan hingga menggila. Kamu akan melihat siapapun yang ada di sana sebagai ancaman yang hendak mencuri hartamu.
Kemenangan:
Bunuh salah satu peserta yang ada di sana dan kembali ke titik awal. Ingat, tidak boleh mengambil apa pun yang kamu temukan di sana atau kamu tidak akan pernah bisa keluar dari sana selamanya. Well, siapa yang mau hidup di pulau harta yang tidak memiliki apapun selain harta itu sendiri?
Daftar peserta:
4. Pulau Mhyr (Sloth)
Sebuah pulau yang
bila dilihat dari kejauhan terbentuk dari hamparan padang pasir yang sangat
luas. Hampir tak ada apapun yang menarik di pulau ini selain oase indah yang
letaknya jauh di tengah-tengah pulau.
Keanehan pulau:
Sekali kamu menjejakkan kaki di pulau ini, kamu akan melihat fatamorgana yang menunjukkan segala hal yang menjadi kesenangan kamu. Apapun itu akan tampil secara visual dan menipumu. Mendorong untuk bersikap malas untuk melakukan hal lainnya, terutama hal yang menjadi tujuan awal keberadaanmu di pulau itu.
Kemenangan:
Jangan malas! Lakukan tugasmu. Bunuh salah satu lawan yang ada di sana dan kembalilah ke titik awal. Lihat seberapa tinggi motivasimu untuk dapat melawan rasa malas.
Daftar peserta:
5. Pulau Thvr (Lust)
Pulau yang seringkali
disinggahi oleh bidadari dan bidadara surga. Di sepanjang pulau akan banyak
sekali ditemukan pilar-pilar putih tinggi tanpa atap, tempat tidur berkain
satin, hot spring, dan kain-kain sutra tipis yang dibentangkan di antara
pilar-pilar. Melambai lembut tertiup angin sejuk. Para bidadari dan bidadara
mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra dan hanya terdiri atas sehelai kain
yang dibebatkan ke tubuh sedemikian rupa. Mereka semua ramah dan senang sekali
menggoda.
Keanehan pulau:
Tidak perlu penjelasan lebih jauh. Intinya sekali kamu menjejakkan kaki di pulau ini, kamu akan sangat tergoda untuk dapat tetap tinggal di dalamnya.
Kemenangan:
Bunuh salah satu lawan dan kembali ke titik awal. Sayangnya, bila kamu tergoda dengan bidadari atau bidadara di sana untuk berbuat mesum dengan mereka (yang baik hati dan sebenarnya rela diperlakukan seperti apapun olehmu) itu sama saja artinya dengan bunuh diri. Er, tapi kuatkah kamu menahannya?
Daftar peserta:
6. Pulau Wyrn (Envy)
Tidak ada yang aneh
dengan pulau ini sebenarnya. Sama saja seperti pulau biasa di bumi, dengan
suasana seperti di pedesaan. Tentu saja di sini kosong. Tidak ada makhluk lain
yang menghuni.
Keanehan pulau:
Kamu bisa mewujudkan apa pun yang menjadi keinginanmu di sini. Hanya saja sesuatu yang sudah pernah diwujudkan (oleh lawanmu) tidak bisa kamu wujudkan untuk dirimu sendiri. Sehingga perbedaan-perbedaan yang timbul ini akan membuat dirimu dikuasai oleh rasa cemburu yang berlebihan. Kamu akan melakukan segala cara untuk dapat merebut apa-apa yang menjadi hak milik lawanmu juga berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan apa yang sudah menjadi milikmu.
Kemenangan:
Tidak perlu membunuh. Tapi sebisa mungkin rebut 2 benda yang menjadi hak milik lawanmu, bawa kembali ke titik awal.
Daftar peserta:
7. Pulau Ryax (Pride)
Pulau paling terlihat
modern dibandingkan pulau-pulau lainnya. Terdiri atas bangunan tinggi yang
mencuat ke atas dengan desain futuristik. Banyak teknologi canggih di sini yang
bisa kamu manfaatkan untuk mempertahankan diri.
Keanehan pulau:
Sesaat setelah kamu menjejak pulau ini, kesombonganmu akan bangkit. Kamu merasa berkuasa akan segala sesuatu melebihi orang lain dan selalu merendahkan lawan-lawanmu. Tapi, tentu saja yang menjadi sombong di sini bukan cuma dirimu, tapi juga lawanmu. Mereka tentu saja sama denganmu, tidak akan menanggapi dengan senang hati ketika direndahkan oleh yang lainnya. Pertarungan mungkin tak akan terhindari karena masing-masing peserta tentunya ingin membuktikan diri siapa yang paling hebat di antara semua yang ada di sana dan mengklaim diri sebagai raja di daratan Ryax.
Kemenangan:
Sepertinya tak ada pilihan bagi kamu yang ada di pulau ini selain mengalahkan semua lawan dan menyatakan diri sebagai raja Ryax. Keangkuhanmu akan terdengar hingga seluruh negeri. Mungkin setelah ini, kamu akan menjadi makhluk paling dibenci oleh peserta lainnya.
Daftar peserta:
Informasi Tambahan
- Datang dan pergi dari pulau selalu dengan perantaraan Hvyt. Setiap kecacatan fisik yang didapat dari Ronde sebelumnya akan sembuh dengan sendirinya ketika menjejakkan kaki ke lokasi pertarungan.
- Titik awal bebas untuk OC peserta dan OC lawan bebas. Gambaran penuh mengenai seperti apa lokasi pertarungannya silakan dikembangkan mengikuti imajinasi yang kamu punya disesuaikan dengan deskripsi umum yang sudah disediakan.
- Setelah Ronde 2 berakhir, apapun yang diambil peserta dari pulau akan hilang dengan sendirinya.
- Tetaplah memberikan hiburan terbaik bagi Thurqk.
- Batasan waktu di dalam setting adalah sepuluh jam.
- Tidak ada larangan untuk bekerja sama dengan karakter lain, selama kemenangan diperoleh dengan memenuhi syarat kemenangan di masing-masing lokasi. OC kamu diwajibkan menang. Bila OC kamu kalah di cerita versimu, langsung terdiskualifikasi tanpa pertimbangan apapun.
- Sesuatu yang tidak disebutkan di atas artinya bebas. Di sanalah kreatifitas peserta diperlukan.
- Tata cara pengiriman entry peserta masih sama dengan Round 1, hanya saja judul kirimannya mengikuti contoh berikut ini:
[ROUND 2 - RYAX] NAMA OC - JUDUL CERITA - Deadline pengiriman entry adalah 3 (tiga) minggu. Sedangkan deadline pemberian penilaian adalah 4 (empat) minggu.
- Akan ada 11 (sebelas) OC dengan nilai terendah di kubu Jagatha Vadhi yang akan dipindahkan ke Cachani Vadhi, dan juga 11 (sebelas) OC dengan nilai terendah di kubu Cachani Vadhi akan dimusnahkan Thurqk saat Round 2 berakhir. Namun, bagi yang WO di Jagatha Vadhi, akan langsung dimusnahkan (dianggap kalah/ tidak dipindahkan ke Cachani Vadhi).
---
Share this story:
Tweet |
Damn, yang di Urth keliatannya menyenangkan sekali
ReplyDeleteReady... Copas dulu :D
ReplyDelete(Kumpulin Charsheet lawan)
Untung aja carol gamasuk ke Lust >.<
ReplyDeleteyeps, saatnya perebutan kekuasaan ala Sengoku Era :D
Jadi... Apakah dilarang memakan sesuatu dari pulau Urth?
ReplyDeleteNggak dilarang kok. Makan aja. :)
Delete... Lust... oh my god... why? :v
ReplyDeleteBerasa kayak nonton anime Fullmetal Alchemist Brotherhood pas ngelihat nama pulau2nya... -_-
ReplyDeletemasuk pride.......
ReplyDeleteLUCIFER!!
Lust juga... Uwaaaaaa~ lawan2nya... Sepertinya ini mengingatkan Enzeru sama Realm of Light. Untung ga ada Leon di sini (dies).
ReplyDelete