IDENTITAS DASAR
Penulis |
: |
Adham T. Fusama |
Nama |
: |
Colette Reves |
Julukan |
: |
The Mime Artist |
Pekerjaan |
: |
Mime artist, magician, mantan pemain sirkus |
Umur |
: |
19 tahun |
Jenis Kelamin |
: |
Perempuan |
Ras |
: |
Manusia (peranakan Prancis - Rwanda) |
Tipe Petarung |
: |
Tergantung senjata yang termaterialisasi oleh Reves (tidak ada spesialisasi khusus pada jarak-jarak tertentu). |
Kegemaran |
: |
Tampil di panggung, makan gulali, hang out di kafe-kafe Paris |
Ketidaksukaan |
: |
Konflik, kekerasan |
Kepribadian |
: |
- Periang, bubbly, ceriwis, humoris, supel, ceria, dan happy-go-lucky.
- Dia suka menghibur dan suka menjadi pusat perhatian.
- Cerdas, cerdik, penuh semangat, dan pandai berakting.
- Energik tapi agak kikuk dan ceroboh.
|
DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat |
: |
174cm / 50kg |
Kepala |
: |
- Wajahnya manis dan eksotis. Matanya berbinar dan bibir tebal. Banyak yang bilang dia bisa jadi model.
- Rambutnya keriting sebahu. Kadang diikat ketat supaya tidak mengganggu pergerakan.
- Saat jadi mime artist dia selalu mengenakan make up: bedak putih seluruh wajah, smokey eyes ala Nefertiti, dan lipstik berbentuk hati di bibirnya.
|
Tubuh |
: |
- Kulit hitam legam tapi terawat sehingga terlihat bercahaya serta tidak kusam.
- Colette termasuk perempuan trendi sehingga gayanya lebih fashionable ketimbang mime artist kebanyakan. Dia tidak mau mengenakan pakaian yang serba hitam-putih.
- Baju: puff sleeve blouse warna-warni, pas badan, lengan pendek.
- Celana: balloon pants warna-warni, panjang selutut.
- Sepatu: biasanya ankle boots yang lentur dan nyaman.
- Aksesoris: topi baret warna-warni, sarung tangan putih, ikat pinggang untuk menggantung cambuknya.
|
Senjata |
: |
Cambuk yang biasa dipakai pawang singa. |
KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan |
: |
Fisik:
- Dulu dia adalah performer di sirkus Cirque du Reves, sehingga memiliki tubuh yang lentur dan atletis.
- Dia sangat tangkas dan cepat (termasuk saat kabur).
Skill:
- Spesialisasi: Mime artist.
- Keahlian lain: Juggling artist, atlet parkour, atlet trapeze, dan contortionist.
Reves (Dreams):
Aksi mime yang ajaib, di mana dia bisa mematerialisasi benda apa pun yang dia tampilkan dan bayangkan. Misalnya, dia beraksi seolah ada dinding di depannya, dan di dalam pikirannya dia membayangkan ada dinding kaca pelindung, maka akan benar-benar muncul dinding kaca pelindung di depannya itu. Bayangkan jika dia beraksi sedang memegang senjata dan membayangkan ada Gatling Gun di tangannya. Intinya: materialisasi benda khayalan jadi benda berwujud. Karena Colette agak artistik dan eksentrik, dia suka mematerialisasi benda-benda dengan bentuk yang unik dan warna yang meriah. |
Kelemahan |
: |
Sifat:
- Kalau sudah terlalu semangat biasanya sering hilang fokus dan sedikit ceroboh.
- Pada dasarnya dia pasifis dan tidak menyukai kekerasan.
Fisik:
- Meskipun fisiknya cukup atletis, tapi tenaganya tidak besar.
- Dia bisa dikalahkan dengan serangan fisik / magic apa pun. Misal: ditonjok secara kuat dan langsung, niscaya dia akan langsung pingsan.
Skill:
- Bukan petarung, tidak menguasai beladiri apa pun. Pasti akan kalah oleh lawan yang menguasai beladiri.
- Selain mime, dia kurang mahir dalam keahlian lainnya (juggling, contortionist, dll).
- Bukan pula ahli senjata. Jadi walaupun dia bisa mematerialisasi banyak senjata, dia tidak dapat mengoptimalkannya / menggunakannya secara maksimal.
Reves (Dreams):
- Colette harus melakukan aksi mime terlebih dahulu sebelum melakukan Reves. Minimal, dia harus melakukan sebuah gesture / body language untuk mematerialisasi benda. Misal, dia menggerakkan tangannya dengan gesture seperti sedang menusuk-nusuk, maka akan keluar pisau di genggaman tangannya. Ini memakan waktu minimal beberapa detik, sehingga dapat dimanfaatkan musuh untuk menyerang duluan.
- Colette perlu berkonsentrasi untuk melakukan Reves. Jika ada yang menganggu konsentrasinya, maka kemampuannya itu akan gagal.
- Selama melakukan aksi mime Reves, Colette tidak boleh bicara atau mengeluarkan suara sedikit pun. Jika dia mengeluarkan suara, aksinya akan gagal. Ini juga salah satu kelemahan fatal Reves, di mana musuh dapat mengambil kesempatan untuk menggagalkan aksinya: buat saja Colette menjerit kesakitan.
- Setelah Colette berhasil mematerialisasi benda secara sempurna barulah dia boleh bersuara atau bicara lagi.
- Benda yang termaterialisasi muncul secara bertahap. Misalnya: Colette mematerialisasi pistol, maka gagang pistolnya dulu yang muncul, baru moncongnya.
- Sebelum benda yang termaterialisasi muncul dengan sempurna, benda tersebut tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Misalnya: pistol yang termaterialisasi tidak bisa dipakai untuk menembak sebelum wujudnya muncul secara sempurna.
- Waktu materialisasi biasanya 1-5 detik, tergantung besar benda yang dimunculkan. Semakin besar benda yang akan dimunculkan, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Jeda waktu tersebut juga bisa dimanfaatkan musuh untuk menyerang.
- Semakin besar benda yang dimaterialisasikan, semakin besar energi yang dikeluarkan.
- Tidak bisa mematerialisasi benda yang sangat besar seperti rumah atau gedung.
- Reves tidak bisa memunculkan makhluk hidup, misal hewan.
- Hanya bisa mematerialisasi satu benda dalam satu waktu. Ada jeda minimal 5 detik sebelum Colette bisa mematerialisasi benda baru.
- Benda yang termaterialisasi memiliki fungsi sebagai mana benda di dunia nyata, tidak memiliki kemampuan khusus. Misal: Colette membayangkan pintu ke mana saja, yang muncul hanya sebuah pintu, tidak memiliki kemampuan teleportasi seperti yang Colette inginkan.
- Benda termaterialisasi hanya bertahan maksimal 10 menit. Setelah itu hilang.
|
LATAR BELAKANG
Realms |
: |
Paris, Prancis |
Realms Trademark |
: |
Dulu sering ikut berkeliling di Sirkus Cirque du Reves. Sekarang tinggal di apartemen trendi di Paris. |
Kehidupan Sebelum Turnamen |
: |
Colette lahir di Lyon, Prancis, dengan nama Colette Delacroix. Dia keturunan Prancis-Rwanda. Ayahnya, Gaston Delacroix adalah pemimpin sirkus keliling, Cirque du Reves. Ibunya, Tatiana Ndayirukiye berasal dari suku Tutsi, Rwanda. Saat Genosida Rwanda 1994 terjadi—di mana suku mayoritas Hutu membutuh jutaan suku minoritas Tutsi—sang ibu berhasil kabur ke Prancis.
Sejak kecil, Colette sudah dilatih untuk menjadi perfomer di sirkus. Pertama dia menjadi penjual kacang, permen, dan gulali. Lantas menjadi badut cilik. Dia berlatih mime, juggling, trapeze, dan contortionist meski tidak terlalu suka menjadi contortionist. Pada usia pra-remaja, dia tertarik dengan parkour.
Pada usia 10 tahun, ibunya meninggal dunia karena paru-paru basah. Sebelum wafat, beliau memberi mantra perlindungan suku Tutsi pada Colette. Pada usia 12 tahun. Cirque du Reves resmi bangkrut. Setahun kemudian, ayahnya yang bersedih akibat sirkusnya bangkrut meninggal karena serangan jantung. Colette diasuh oleh kerabat sang ayah.
Pada usia 15 tahun, Colette menyadari kemampuan ajaibnya sewaktu melakukan mime. Kekuatan itu berasal dari jampi-jampi ibunya. Colette akhirnya sering mempertunjukkan kemampuannya di klub dan kafe. Lama kelamaan, kemampuannya semakin dikenal di seluruh penjuru dunia. Dalam sekejap, Colette menjadi terkenal dan kaya raya. Dia dijuluki Colette Reves, The Magic Mime, juga The Black Soubeyran—merujuk pada Brigitte Soubeyran, mime artist wanita asal Prancis di era 1950-an. |
Cerita Kematian |
: |
Colette tewas terbunuh tanggal 1 Maret 2014 saat melakukan Tribute Tour ke Negara asal ibunya, Rwanda. Dia dibunuh ekstremis suku Hutu yang dulu gagal membunuh ibunya.
|
Motivasi |
: |
Untuk bertemu kembali dengan kedua orangtuanya. |
Theme Song |
: |
Bellevile Rendez-vous – M. |
Share this character sheet:
Ini kemampuan yang Marion inginkan materialisasi benda khayalan XD
ReplyDeleteO iya Marion bisa niru ya? :v
DeleteWah, baru pertama kali lihat ada Mime yang bertarung, Keren! XD
ReplyDeleteTadi aku sempat salah baca "Mime" jadi "Meme" maklum penggemar meme comic :)
O ho ho ho. Moi juga suka meme kok.
Delete