April 19, 2014

[ROUND 1 - E] SCARLET NITE'ELF - PENUH TANDA TANYA

[Round 1-E] Scarlet Nite'Elf
"Penuh Tanda Tanya"
Written by Erza Link

---

Scarlet masih terdiam mematung ditempat. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya dari pria berwajah merah itu. Scarlet pikir semuanya akan berakhir setelah dia mati. Namun semuanya benar-benar diluar dugaannya.

Scarlet tertunduk perlahan. Kini, mau tidak mau Scarlet dipaksa mengingat semua kejadian selama dia masih hidup. Dimulai dari petualangan nya mengeliling dunia, sampai janjinya kepada Aegis yang belum ditepatinya.
Mata Scarlet perlahan memejam.

Dan Cahaya terang.. tiba tiba Muncul

***

Mata Scarlet terbuka oleh cahaya menyilaukan yang tiba-tiba muncul. Scarlet terkejut setelah tau dia sudah berada ditempat lain. Matanya memandangi sekitar.

"Tempat apa ini??", guman nya pelan.

Tempat itu berisi Gedung gedung tinggi sejauh mata memandang. Dan Scarlet berdiri disalah satunya. Scarlet pun meraih kapak besar dari bahunya. Matanya sayu nya menajam. Perlahan, Dia mulai tau apa yang harus dia lakukan.

Dan tiba-tiba, aura membunuhnya bangkit...

***

Collin sudah berjalan cukup lama. Namun, hanya suasana kota yang seperti biasa saja yang terlihat sejauh ini. Matanya mendadak sayu karena bosan.

"Kenapa harus ditempat ini lagi sih....", ketus nya.

Kota ini merupakan tempat tinggal Collin selama dia masih hidup, wajar jika Collin merasa bosan kembali ke tempat ini lagi.

"Oh iya... lebih baik aku menunggu di kampus saja...", Collin mendadak girang. Senyum muncul dari wajahnya yang semula kusut karena bosan.Akhirnya, Dia pun memutuskan untuk memutar arah dan berjalan menuju kampus nya.

"Sudah lama juga aku tidak kesana...haha"

Collin pun berlalu di iringi tawa kecil.

***

Entah kenapa Elle merasa sangat antusias kali ini. Matanya tak henti-henti nya berbinar sesaat setelah menemukan sesuatu yang menurutnya menarik. Sepertinya, pertarungan yang ada dihadapannya saat ini tidaklah begitu penting.Mungkin juga karena rasa ingin tahunya yang sangat tinggi akan tempat yang baru saja dia pijaki ini.

"Bangunan ini memang tinggi seperti ditempatku...NOM, tapi yang ini bentuknya sedikit lebih keren dan elegan...", kata Elle pelan sambil mengusap-usap dagunya. Dia tidak henti-hentinya tersenyum.

Pandangan Elle tiba-tiba terhenti disalah satu gedung tinggi didepannya. Elle menajamkan matanya. Dari kejauhan, terlihat seseorang dengan kapak besar di bahunya sedang duduk ditepi puncak gedung itu. Elle menghela nafas.

"Akhirnya.... ketemu juga lawan pertama ku...", batin Elle sedikit senang. Mungkin Elle juga sedikit merasa bosan dan ingin segera menyelesaikan pertarungan ini. Walaupun dalam hati Elle, dia sama sekali tidak ingin menyakiti apalagi sampai membunuh orang. Tapi, karena sudah terlanjur terjebak dalam turnamen sengit ini, Elle tidak punya pilihan lain.

"Oke.. Aku dataaang, NOM..!!!!!!!"

Elle menghentakkan kedua kakinya dan melompat tinggi ke sisi gedung tempat orang ber-kapak itu berada. Dengan cepat dia melesat dengan cara bertumpu bangunan-bangunan lain yang ada di sekitar untuk membantunya mencapai puncak bangunan. Matanya juga tidak lepas dari orang tersebut.

"Dia diam saja,NOM... tapi baguslah, ini kesempatan ku....", Elle yang dengan cepat sudah sampai di puncak gedung dan berada tepat di belakang orang ber-kapak itupun langsung melancarkan serangan pembuka dengan pukulan tangannya. Tepat ke arah kepala orang itu, dan....

BUUUGGHHH..!!!

Orang ber-kapak itu pun langsung terpental kedepan dan jatuh dari gedung tinggi itu.

"Yeesss... serangan pembuka, SUKSES NOM.!!", Elle melompat senang dan langsung melihat kebawah. Tepat ke arah tempat orang ber-kapak itu jatuh.

Orang yang jatuh tengkurap itu masih terkapar dengan kepala yang benjol besar. Perlahan, orang ber-kapak itu bangun terduduk dan mengusap-usap benjol dikapalanya. Terdengar dari tempat Elle berdiri orang itu sedang merintih. Entah kenapa Elle jadi tersenyum geli.

Tapi, Elle kembali memasang tatapan siaga setelah orang itu bangkit dari duduknya dan menoleh kearah Elle. Dia seorang pria, dengan rambut putih dan mata sayu yang menatap malas. "Dlihat dari telinganya... sepertinya dia bukan manusia... apa mungkin dia juga Elve,NOM??", batin Elle.

"Terserah lah...", Elle kembali bersiap. Dia meraih senjatanya dan melesat turun untuk kembali menyerang pria ber-kapak itu. Namun, entah kenapa Elle merasa harus berhenti setelah menyadari pria itu tidak merespon sama sekali. Elle pun mendarat tepat didepan pria tersebut.

"Kenapa NOM??...", Elle masih menatap tajam dengan siaga. "Kenapa Kau tidak melawan..??"
Pria itu hanya tersenyum.

"Bunuh saja aku jika kau mau...", jawab pria itu datar.

Elle pun terkejut.

***

Tidak butuh waktu lama bagi Collin untuk menemukan kampus tempat dia kuliah dulu. Tapi, dia sungguh dibuat kaget dengan keadaan kampus nya. Bangunan yang dulu berdiri kokoh sudah hancur lebur dan hampir roboh. Collin langsung tersadar. "Pasti ada pertarungan disini..."

Aura listrik langsung muncul disekujur tubuh Collin. Dia sudah siap dalam mode bertarung. Dengan lari cepat, Collin melesat ke arah bangunan kampus nya. Matanya langsung tertuju kearah sumber pertarungan. Terlihat seorang wanita berambut hitam panjang sedang berhadapan dengan makhluk aneh bertubuh transparan berwarna biru. Dilihat dari kondisinya, wanita berambut panjang itu terlihat kacau balau. Pakaian nya sedikit robek dimana-mana. Sedangkan makhluk biru dihadapannya, sudah mulai melancarkan serangan berikutnya.

"Heeeyyy..!!!", Collin berhenti tiba-tiba ditengah-tengah mereka.

"Maaf sebelumnya... jika aku mengganggu... tapi...." Collin mengarahkan telunjuknya ke arah makhluk biru didepannya.

"Aku tidak bisa hanya melihat melihat wanita dalam kesulitan...", Collin kembali mengeluarkan listrik dan menembakkannya ke arah makhluk biru itu.

DUAAAARRRR...!!

Ledakan terjadi. Asap hitam pun mengepul pekat. Collin nyaris tidak bisa melihat apapun. Tapi Collin tetap siaga. Listrik tidak berhenti menyala-nyala di sekujur tubuhnya. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi. Mata Collin terbelak. Dia tidak menyangka kalau makhluk biru tadi sudah berada tepat di belakang Collin dan menusuk nya dibagian perut dari belakang hingga menembus tubuh Collin dengan tangan jelly nya yang berubah meruncing. "K.kau... ", Suara Collin terputus. Mulutnya memuntahkan darah merah pekat. Tubuhnya terjatuh lemas keatas tanah

"Korban pertama... selanjutnya, kau Sil...", Makhluk biru itu membalikan tubuhnya kearah Sil dan bersiap menyerangnya.

Sil masih terdiam. Matanya menatap sejenak tubuh Collin yang sudah tidak bergerak sama sekali.
(Collin...)

Tanpa menunggu lagi, makhluk biru itu melesat cepat kearah Sil yang masih dalam keadaan kacau. Tangan Jelly nya kembali meruncing dan bersiap menusuk Sil dari depan.

Tapi, tiba-tiba saja gerakannya terhenti. Tubuh transparannya mengejang. Listrik kecil mendadak muncul disekujur tubuh kenyalnya dan dengan cepat merambat kebagian inti dari tubuhnya. Makhluk biru itu menjerit kesakitan sambil memegangi dada nya sambil tidak berdaya melawan Listrik yang perlahan menghentikan jantung dari makhluk biru itu.

Collin yang sudah sekarat pun tersenyum dari kejauhan. "A.aku... tidak akan gugur sia-sia..."

Darah kembali keluar dari mulutnya. Collin memandang Sil yang masih terdiam dengan keadaan lusuh dari kejauhan. Senyum pun tersirat diwajah Collin diiringi matanya yang perlahan memejam.

Sil pun bangkit. Memandang Collin sejenak, kemudian berlalu.

***

"Kenapa..?? Apa alasanmu mengalah dan memilih untuk gugur??", tanya Elle tegas

Elle menatap pria itu dengan lekat. Mencoba mencari tau.

"Kau sendiri... apa alasan mu untuk bertarung??", pria itu balik bertanya

"tentu saja untuk terus melaju ke pertarunga berikutnya... kita dibangkitkan lagi untuk itu kan...", jawab Elle penuh keyakinan.

Pria itu terdiam. Mencoba mencerna alasan Elle seraya memandang matanya.

"Awalnya.. aku juga berfikir seperti itu... kita dibangkitkan dikehidupan setelah mati ini, untuk suatu tujuan yang baru... yaitu untuk bertarung...", jawab Pria itu.

"Tapi entahlah... aku masih tidak mengerti... dan sama sekali tidak menemukan alasan untuk bertarung sedikit pun...." Pria itu tertawa kecil. "Jadi.. seandainya aku bertarung pun... tidak akan merubah apapun... aku tetaplah aku yang hanya mayat hidup..."

Elle menatap lekat pria itu. Sedikit tersadar bahwa apa yang dikatakan pria itu ada benarnya juga.

"Tapi tidak apa-apa...", pria itu menepuk pundak Elle sambil tersenyum."Jika kau ingin membunuhku... bunuh saja", Pria itu meringis tanpa dosa.

"Eeehh.. apa maksud mu NOM?? Aku jadi bingung NOM!!", Elle mendadak stress.

"Lhoo.. bukannya sebelumnya kau ingin membunuhku, kenapa sekarang bingung..??

"iyaa.. Tapi, NOM..!!"

Tiba-tiba saja, pria berambut putih itu memegangi dadanya dan terjatuh sambil merintih kesakitan.

"Eeeeehh... kau kenapa NOM???", Elle panik.

Sambil terus memegangi dada nya yang sakit Pria itu menoleh kearah langit. Tampak, sesosok makhluk bersayap berwajah merah sedang menatapnya penuh kebencian.

"Hyvt..?? apa yang dilakukannya disini NOM??", Elle yang menyadari kedatangan makhluk terbang itu tambah panik.

"Sepertinya sudah diputuskan...", sahut Pria itu sambil tersenyum. Elle juga sepertinya mulai menyadari, mungkin dewa Thurqk memutuskan untuk menggugurkan pria itu dengan mengirim Hyvt untuk membunuhnya.

"Senang bertemu denganmu... ", sahut pria itu sambil tersenyum kearah Elle.

Kesadaran pria itu semakin menipis. Tubuh nya yang sudah tidak berdaya pun melayang menuju ke arah makhluk terbang yang menunggu nya di langit. Elle hanya bisa memandang Hyvt itu membawa tubuh pria tersebut pergi terbang bersamanya. Elle menatap sedih.

"Aku bahkan belum tau siapa dia..."

Elle menatap lekat kearah langit... penuh tanya.

***FIN***

14 comments:

  1. Sesuai judulnya..... "Penuh tanda tanya"

    Kenapa Scarlet kalah hanya dengan satu pukulan dari Elle?
    Apa yang terjadi dengan Collin, Sil dan Emils?
    Bagaimana Scarlet dibunuh oleh Hvyt?
    Kenapa dari semua OC hanya Scarlet yang mati?

    Bukannya seharusnya Scarlet menang karena ini ceritanya si Scarlet?
    Benar benar penuh tanda tanya......

    ReplyDelete
  2. waduh....
    bener2 penuh tanda tanya karena alasannya udah jelas.

    1. Bertentangan dengan Rule >.<

    Za... lu niatnya Withdraw pake cerita yah >.< duh... sayang banget bro.

    Sayapun bingung mau kasi penilaiannya gimana... >.<

    ReplyDelete
  3. bukakakakak... Erza curhat-Erza curhat.. nih nilai 5/10

    1. ga ada Rule yang di Break sama sekali sama Erza disini, (poin plus)
    2. ga jelas juga apakah Scarlet mati atau tidak, liat aja waktu di angkat Hvyt dia ga mati, kan
    3. WOI typo-nya zaaa typonya banyak banget...

    Faveorit scene :

    --------------
    "Awalnya.. aku juga berfikir seperti itu... kita dibangkitkan dikehidupan setelah mati ini, untuk suatu tujuan yang baru... yaitu untuk bertarung...", jawab Pria itu.

    "Tapi entahlah... aku masih tidak mengerti... dan sama sekali tidak menemukan alasan untuk bertarung sedikit pun...." Pria itu tertawa kecil. "Jadi.. seandainya aku bertarung pun... tidak akan merubah apapun... aku tetaplah aku yang hanya mayat hidup..."
    --------------

    Erza Curhaaattttt >.<

    ReplyDelete
  4. Komentar teknis:
    >Koma (dalem dialog) itu sebelum tanda kutip tutup, bukan setelahnya
    >Kata" yang make -mu atau -nya itu digabung aja, kayak 'maksudmu', 'miliknya', dll
    >Kalau bisa kurangi elipsis (...) atau tanda baca dobel (??) karena kalau terlalu sering berasa kehilangan makna
    > Sehabis titik dalem dialog / kalimat, huruf pertama ditulis kapital

    Untuk ceritanya sendiri... Lagi" battle pendek...dan kali ini rasanya cukup gaje.
    Sampe akhir masih kesisa Sil sama Elle kan? Apa yang terjadi sama Scarlet? Kok mendadak dibunuh Hvyt? Dengan cara apa? Jadi bukan dia yang menang di battle ini?

    5/10

    ReplyDelete
  5. Dan.... Saya bingung ._.
    Beneran bingung deh, peserta lain mana? Kok karakternya gitu? Kenapa si Scarlet malah kalah? (jadi siapa pemenangnya?).. Belum lagi ada banyak typo dkk..

    3/10

    ReplyDelete
  6. Anjir, apa ini? praktek mendefinisikan judul secara literal??
    saya bingung total bacanya, pusing -_-

    5/10

    ReplyDelete
  7. Kayaknya bukan cuma moi doang yang bingung ya? Untuk yang ini moi juga bingung ngasih nilai berapa. Tapi daripada bingung gimana kalo Ezra bikinin fanart buat moi. O ho ho ho hon. #Ehhh #plak!

    Humph... gimana ya... narasinya ga well-written, teknik penulisannya juga berantakan (walau bukan yang paling parah sih). Endingnya... umm... bertempur untuk menyerah? If that so, that is sad. Moi nitip 5 aja.

    ReplyDelete
  8. ... ng
    saya bingung...

    Selain typo (seperti yang udah disebut kak sam, plus kata ulang itu pake dash (-)), saya ngga nangkap tensi pertarungannya. Berasa bak bik buk doang.

    terus.... scarlet mati?

    Duh...
    4/10

    ReplyDelete
  9. Anonymous27/4/14 15:36

    narasinya agak berantakan. endingnya kyknya si jagoannya gak berperan. dan tulisannya sendiri agak membingungkan mau diarahkan ke mana, apakah perjuangan scarlet atau gmn, kesannya elle sangat menonjol tp scarlet gak tau mau apa di cerita ini

    3/10

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anonymous27/4/14 15:38

      lupa kasih nama - Po

      Delete

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -