IDENTITAS DASAR
Penulis | : | Abil El Azraq |
Nama | : | Azraq Ibrahim |
Julukan | : | Sang Pengendali Air dan Es |
Pekerjaan | : | Pelayan di kedai makanan keluarga |
Umur | : | 21 tahun |
Jenis Kelamin | : | Laki-laki |
Ras | : | Manusia |
Tipe Petarung | : | Jarak menengah |
Kegemaran | : | Menyukai hal-hal berwarna biru, menyukai udara dingin, menyukai laut dan pantai, gemar menatap langit (terutama langit malam) dan bulan, menyukai musik dan lukisan, menyukai hutan dan binatang mamalia. |
Ketidaksukaan | : | Sangat panik bila berhadapan dengan wanita cantik, takut ketinggian, Benci dengan asap dan abu (paru-parunya suka sakit dan sesak jika terlalu lama berada di tempat berasap dan penuh abu/debu), tidak suka padang pasir, benci serangga. |
Kepribadian | : | Cukup pendiam, cenderung kalem, namun cukup humoris juga, sedikit punya sifat pemalu jika bertemu lawan jenis (menurun dari ibunya yang pemalu), memiliki sifat pemalas, suka memikirkan hal-hal aneh, cukup cerdas dan kreatif, penakut jika bertemu serangga seperti kecoa dan belalang sembah serta kumbang, memiliki sifat penyayang terhadap binatang dan tanaman. |
DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat | : | 175cm/65kg |
Kepala | : | Wajah oval, berambut hitam ikal agak gondrong, bermata biru, berkulit putih, berhidung mancung. |
Tubuh | : | Memakai scarf, mengenakan sweater biru, mengenakan celana jeans biru dongker, dan sepatu casual bewarna abu-abu. |
Senjata | : | - |
KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan | : |
|
Kelemahan | : |
|
LATAR BELAKANG
Realms | : | Bumi |
Realms Trademark | : | Sebuah kota di pulau Jawa.. |
Kehidupan Sebelum Turnamen | : |
Azraq adalah seorang pemuda yang memiliki darah Yaman dan jawa. Sang ayah bernama Ibrahim, memberinya nama Azraq karena ia memiliki mata biru. Azraq tinggal di sebuah perkampungan arab di salah satu kota di pulau jawa bersama keluarganya. Dan ia bekerja sebagai pengantar makanan di kedai masakan timur tengah milik ayahnya dan juga menjadi guru les bahasa inggris setiap akhir pekan. Ia memiliki kemampuan pengendalian air dan Es. Ia sadari kemampuannya tersebut saat berumur Sembilan tahun, di mana saat itu ia dibully oleh beberapa teman sekelasnya di toilet. Tanpa ia sadari, dirinya mampu membuat keran-keran yang berada di toilet tersebut jebol hingga air dari dalamnya menyembur deras keluar, dan membuat teman-temannya ketakutan setengah mati dengan kejadian itu.
Hari demi hari ia semakin memahami akan kemampuan dirinya. Ia mampu mencairkan Es dalam waktu singkat dan juga membuat karya seni dari Es dengan kemampuannya mengendalikan air dan membekukannya.
Azraq semasa hidupnya juga sempat jatuh cinta kepada seorang wanita yang merupakan kakak dari seorang murid les-nya.
|
Cerita Kematian | : |
Azraq yang biasanya pemalu terhadap wanita, suatu ketika jatuh cinta kepada seorang wanita yang merupakan kakak dari murid les-nya. Wanita tersebut bernama Nisa. Setiap akhir pekan di mana itu adalah saat dia mengajar les di rumah muridnya tersebut, Azraq dan Nisa selalu bertemu bersama. Waktu demi waktu mereka semakin dekat seiring pertemuan-pertemuan itu. Hingga akhirnya, nampak oleh Azraq bahwa Nisa juga menyukai dirinya. Mereka kemudian mulai menjalin hubungan asmara bersama sejak saat itu.
Suatu ketika, Azraq yang telah cukup lama menjalin hubungan kekasih dengan Nisa, ingin melamar wanita tercintanya itu tepat di hari ulang tahunnya. Mereka berjanji bertemu di sebuah taman saat itu, dan Azraq akan melmarnya di sana. Namun dalam perjalanan untuk menemuinya tersebut, Azraq dihadang oleh seseorang yang memakai jubah hitam. Pria tersebut berkata bahwa Azraq harus mati saat itu juga. Ia menyerang Azraq dan membuatnya tak berdaya. Azraq sendiri tak mampu melawannya. Hingga akhirnya Azraq tewas dibunuh oleh pria berjubah hitam tersebut, dan membuatnya tak sempat untuk bertemu dengan Nisa sebagai yang terakhir kalinya. Sebelum pria berjubah hitam itu pergi dari hadapan jasad Azraq, ia sempat berkata saat itu, “Selamat bergabung, wahai manusia terpilih.” Ia membuka sayapnya yang lebar dan besar dari balik jubahnya kemudian, dan melesat terbang dengan cepat ke langit.
Dari saku sweater yang dikenakan Azraq yang telah tewas itu, tampak sebuah kotak cincin berbentuk hati yang jatuh keluar. Sementara itu Nisa yang telah lama menunggu di taman merasa kecewa karena Azraq tak kunjung datang hingga hujan turun. Nisa memutuskan pulang dengan sedih dan menangis di perjalanan. Hingga ketika di sebuah jalananan sepi yang lokasinya tak begitu jauh dari taman tersebut, ia menemukan Azraq tergeletak di jalan dalam keadaan tak bernyawa. Di sana ia benar-benar tak menyangka Azraq telah tiada, bahkan ia tak menyangka bahwa Azraq akan melamarnya ketika ia melihat kotak cincin tersebut.
|
Motivasi | : | Azraq memiliki ambisi di Battle of Realms untuk bertemu dengan pria berjubah yang telah membunuhnya, dan membalas dendam atas perbuatannya yang telah membuat dirinya tak sempat bertemu Nisa. |
Share this character sheet:
Tweet |
Ayooo bermain saljuuuuu...
ReplyDeleteAVATAR!!! XD
ReplyDeletedan ketika dunia membutuhkannya, ternyata dia sudah mati dan malah ikut turnamen BoR
ReplyDelete