Di balik jeruji
tulang di bawah tanah Devasche Vadhi yang gelap, sambil merasakan sakit
setengah mati di sekujur badan. Tanpa kedua kaki yang bisa digunakan untuk berjalan,
tanpa tangan kanan yang membuatnya mampu melakukan sesuatu dengan cekatan,
tanpa lidah yang mempermudah penyampaian sebuah pesan.
Dia tersenyum.
Sebuah laptop telah sampai di tangannya, dan
tak ada seorang pun yang mampu menduga apa yang dapat dia lakukan dengan benda
tersebut. Tangan kirinya yang gemetar berusaha keras mengoperasikannya, tatapan
tajam di sela-sela rongga matanya yang berdarah terlihat jelas bahwa kini
dirinya telah mengetahui suatu hal yang penting. Suatu hal yang akan
mengungkapkan segala rahasia yang ada di Nanthara Island. Lokasinya, bagaimana
pembentukannya, dan siapa Thurqk sebenarnya.
Telunjuknya
menekan tombol enter dengan keras.
Sebuah senyum sinis tersungging di bibirnya yang penuh luka. Menghela napas
lega sesaat, lalu memejamkan mata, seperti hendak berkonsentrasi penuh terhadap
apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Hening.