May 16, 2014

[ROUND 2 - THVR] MANGGALE - AKU SI RAJA BATAK

[Round 2-Thvr] Manggale
"Aku Si Raja Batak"

---

Di sebuah tempat berwarna merah, tampak seekor makhluk berjambul yang kelihatannya, sedang membawa sebuah boneka kayu yang besar. Satu-dua kali dia hampir terjatuh, tapi berhasil menyeimbangkan dirinya kembali. Begitu seterusnya sampai dia berhasil mendaratkan boneka itu dengan selamat. Dijatuhkannya boneka itu dengan kasar. "nah, silahkan istirahat disini ya!" katanya ketus dan kemudian pergi begitu saja, meninggalkan boneka itu yang masih dalam tidurnya yang nyenyak.

Dari kejauhan pun tampak banyak makhluk berjambul menurunkan makhluk-makhluk aneh. Mulai dari monster, manusia, boneka teddy yang tidak lucu, pokoknya ke lima puluh lima peserta dikumpulkan kembali ke Nathara untuk alasan yang mereka semua tidak tahu. Satu yang mereka tahu, kalau thurqk tak pernah berpikir untuk kebaikan mereka, melainkan untuk kepuasan dirinya sendiri. Jadi, jangan pernah percayai dewa itu.

Kembali lagi ke si Boneka yang sedang tertidur pulas, beberapa makhluk melihatnya dengan bingung. Boneka ini, meskipun telah di jatuhkan dengan tidak terhormat masih saja bisa tidur. Disaat semua orang panik, ketakutan, dan histeris, dia juga masih tidur. Sampai ke-11 orang yang tak membuat Thurqk puas di eksekusi, dia juga masih saja tidur. Sampai makhluk berjambul itu menariknya pergi untuk ke lokasi berikutnya pun, dia tak kunjung terbangun. Dialah, Manggale. Si boneka dari Tanah Batak.

Setelah sekian lama di perjalanan, barulah Manggale terbangun dari tidurnya. Manggale tak tahu apa yang sedang terjadi (ya iyalah, khan dari tadi dia tidur). Dia sedang bersama Hyvt, yang sedang mengendalikan speedboard putih dengan kecepatan dua ratus kilometer per jam, menuju suatu pulau yang sampai sekarang masih abu-abu bagi Manggale. Manggale menyimpulkan, kita boleh aja tidur, asal tidur secukupnya. Selain membuat tubuh pegal-pegal, tidur lama dapat menyebabkan kita jadi orang yang tidak tau informasi alias kudet. Manggale mengangguk-angguk sendiri dengan kesimpulannya.

"au loja.... ....... ...... ?" semua terdiam. Lampu blitz kamera dimana-mana. Manggale terkejut. Apa yang salah? Rasa-rasanya.. di babak pertama dulu, dia dapat berbahasa Indonesia. Apa sihir si Turuk itu sudah tidak ada lagi? atau teknologi canggih yang ada di tubuhnya itu sudah diambil kembali..?

Flashback
"anak itu membosankan! Tidak menarik. Dia sama sekali tidak menghiburku" keluh Thurqk pada salah satu Hyvt yang piket mengawalnya hari ini

"kenapa, wahai pencipta segalanya?"

"aku sengaja membuat dia berbahasa Indonesia, karna ku kira itu akan menjadikan cerita ini lebih seru dan menarik. Tapi lihatlah yang dilakukannya! Sungguh tak patut menghibur penguasa alam dengan tingkah konyol seperti itu"

"jadi apa yang sekarang akan Tuan lakukan?"

"hmm.. lebih baik aku beri dia satu kesempatan lagi. aku akan mengembalikan logat jeleknya itu. aku, mengubah takdirnya kembali, untuk dapat menggunakan bahasa batak lagi, agar dia dapat menghibur sang penciptanya dengan maksimal. Dan aku, akan menaruhnya di pulau yang pantas baginya" Thurqk pun tersenyum genit.

End Flashback

Akhirnya, di sepanjang perjalanan mewah itu, Manggale menghabiskan waktunya dengan cemberut, mengeluh, dan menggalau. Boneka usang itu terlihat sama sekali tidak menyatu dengan alam. Dengan ukurannya yang lebih dari 2 meter, dia lebih terlihat seperti tiang tua usang  dibandingkan boneka.

Setelah beberapa lama, akhirnya barulah pulau itu mulai tampak jelas. Makin lama makin terlihat kalau pulau itu bukan pulau biasa. Pilar-pilar kokoh yang besar-besar tampak mencuat di setiap sudut-sudut pulau. Dan, kelihatannya ada banyak orang disana. Manggale akhirnya penasaran dan maju untuk melihat lebih jelas pulau seperti apa itu. apakah pulau itu hadiah karna dia telah menjadi satu-satunya yang bertahan hidup kali lalu? Manggale bertanya-tanya dalam hati, tak berani berkomunikasi dengan Hyvt karna makhluk berjambul itu terlihat badmood entah karna apa.

Lalu, akhirnya pulau itu menjadi sangat jelas. Jelas itu Pulau yang megah, dengan segala kemewahannya. ketika akhirnya Manggale turun dari kapal, masih ada raut kebingungan yang tak bisa digambarkan dari sebuah boneka tua usang yang entah kenapa hidup itu. Manggale turun dari speedboard di pinggir pantai, dan mulai mencoba menyusuri pulau itu. mungkin saja dia bisa mendapat beberapa info penting.

Tapi, semakin ke dalam, Manggale makin merasa asing dan ngeri. Entah kenapa, firasat Manggale mengatakan sesuatu yang mengerikan akan terjadi padanya sebentar lagi. tak sesantai kali lalu, kali ini Manggale mencoba lebih waspada, dan jelas lebih tegang mengingat pertempurannya. Tapi, sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah pilar-pilar, kasur, pilar, kasur, pilar, sauna, pemandian air panas, tak ada sesuatu yang spesial.

Tapi, Manggale masih mencoba memeriksa pulau-pulau ini. sampai akhirnya Manggale melihat sebuah tempat tertutup kain sutera putih yang jelas membuat penasaran Manggale. Dengan sedikit was-was perlahan Manggale mulai membuka sutera tersebut..

"AAAAAAAAAAA!!!" Manggale lari terbirit-birit melihat isi dari tempat itu. ternyata di dalamnya terdapat banyak wanita dengan muka mesum dan baju yang minim, datang dan mencoba untuk menggoda Manggale.

"bah, rame kali perempuan telanjang di dalam!! Mate au tadi kalau masuk" kata Manggale sambil mengucap-ngucap. Dia tak sempat melihat detail-detail perempuan itu. walaupun naluri kelaki-lakiannya muncul, tapi kehormatannya sebagai seorang raja dipertaruhkan disini. Mengintip wanita? Tidak bisa!

Melihat Manggale pergi pun para wanita itu tak tinggal diam. Mereka semua yang belasan mengejar manggale, yang sedang mencoba untuk lari sejauh-jauhnya.

"GODAIN KITA DONG BANG!!!" kata si pemimpin perempuan, dengan semangat empat puluh lima memimpin pasukannya untuk mengejar sang boneka yang belum tahu apa-apa

Setelah lama berlari, akhirnya Manggale bersembunyi di balik salah satu pilar kokoh yang terdapat di tengah-tengah pulau. Manggale masih bingung, apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apa dia masih dalam dunia Thurqk? Sepertinya iya, karna tadi yang mengantarnya adalah Hyvt. Yang itu berarti bahwa dia memang masih dalam permainan. Kalau dia masih dalam permainan, siapakah perempuan-perempuan itu? apakah mereka juga bagian dari permainan ini? atau Cuma sekedar pekerja prostitusi yang melayani si dewa genit itu? Manggale jelas saja makin bingung. Kemungkinan besar mereka adalah para peserta, karna kelihatan tadi kan, mereka mengejar Manggale. Tapi kok pesertanya banyak sekali? Oh iya, Hyvt bilang kan, dia harus membunuh satu orang. tapi... membunuh itu tidak segampang membalikkan telapak tangan! Dan, kehormatan seorang raja dipertaruhkan disini. Manggale tidak mau melakukannya lagi. yang dulu itu, terakhir kalinya dia membunuh. tak bisa lagi!!

 Manggale lalu mulai memikirkan kondisinya yang sekarang begitu tragis. Belum cukup menderita ternyata dia gentayangan di dunia, masih juga dimainin dewa cabul di akhirat bo'ongan ini. belum cukup parah dia membunuh boneka berdosa itu. dan sekarang dia kelihatannya masih harus membunuh seseorang lagi? Manggale capek. Hidup ini nggak mudah. Manggale kembali duduk di pinggir pantai, dengan posisi menggalau. Dia rindu danau toba. Dia rindu opung-opung yang jualan ikan asin di depan tempat nongkrongnya. Dia rindu dinginnya danau toba. Akhirnya, di pinggir pulau asing itu, manggale pun bersenandung

pulo samosir do haroroan hu samosir do

ido asal hu sai tong ingoton hu saleleng ngolukku hupujiho
ido asal hu sai tong ingoton hu saleleng ngolukku hupujiho
di si do pusok hi pardekkean hu haumakki
gok disi hassang nang eme nang bawang rarat do pinahan di doloki
gok disi hassang nang eme nang bawang rarat do pinahan di doloki


setelah cukup lama menggalau, Manggale mulai merasa lega dan mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Kata Tulangnya, dia tak boleh jadi orang yang mudah menyerah. Dia harus bertahan dengan cara apapun asalkan tak melanggar perintah Tuhannya yang asli. Entah apa tujuan dia disini, tapi sepertinya, dia disini bukan saja sebagai seorang peserta, melainkan Duta muda Batak yang sedang berjuang untuk eksistensi sukunya. Raja dari orang batak.

"BAPAK! Ho bege au disini? Au jadi orang hebat! Au mau jadi orang ngolu  disini! Lihat au, BAPAK!" katanya dengan mata berkaca-kaca dan semangat membara.

"Abang boneka ngapain sih daritadi teriak-teriak nggak jelas, lebih baik sama eike nih disini" tiba-tiba sesosok makhluk hermafrodit dengan muka macho, rambut lurus bergelombang dengan otot-otot dan urat-urat mengerikan menghampiri manggale, dengan senyum genit yang membuat bulu kuduk Manggale langsung merinding. Dan lebih parahnya, dia mulai colek-colek manggale.

"MAAAAK TOLONGGG!!" Manggale lari kelimpungan lagi. tapi di depannya sudah ada perempuan-perempuan sutera (mulai sekarang, mari kita panggil para bidadari ini dengan sebutan sutera) genit yang mengepungnya.

"mak, maafkan aku mak. Gak tau lagi aku mau ngapain mak. Aku mau dibunuh disini mak. Dibunuh. Huaaaa." Manggale menunduk pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"ih abang kok gitu sih. Kami nggak mau macem-macemin abang kok. Kita Cuma kasian, daritadi kok abang boneka kayak orang gila gitu. cerita sama kita-kita" kata si gadis genit tadi, masih dengan gaya genit tapi kali ini lebih bersahabat. Manggale mengamati wajah gadis itu. kayaknya orang baik, jadi, perlahan manggale mulai percaya sama si gadis.

"au ndang adong salah apa-apa, tiba-tiba au dibawa kesini sama Hipit. Terus, au disuruh matikan orang. au ndang mau, tapi au dipaksa. Mau gimana dope au ini? au bingung" manggale curhat sama si gadis seksi itu.

"ohh abang tenang. Aku disini mau kok temenin abang boneka. Abang boneka capek ya? udah abang mandi aja dulu, pake air anget. Biar pikirannya pun bisa jadi tenang" tanpa mendengarkan jawaban manggale lagi, si gadis genit langsung menarik tangan Manggale menuju sebuah pemandian air panas mewah khas jepang yang dihiasi dengan kain sutera di sana-sini, menjadikan tempat itu menjadi tempat yang mungkin sangat menyenangkan.

"udah, abang disini aja dulu, Mandi yaa. Biar aq bawakan minuman untuk abang. Aq tinggalin dulu yah." Akhirnya manggale ditinggal sendiri di kolam pemandian air panas itu. ditinggal sendiri, apa yang akan dilakukan oleh sebuah boneka kayu usang ? Manggale lihat kanan kiri, setelah memastikan kondisi aman dan mengunci pintu (walaupun boneka tetap tau malu dong), Manggale mulai menikmati pemandian air panas. Wah.. Manggale langsung merasa pikirannya tenang. Boneka kayu itu diam seperti tak bernyawa untuk beberapa saat kedepan..

"DASAR BONEKA USANG MESUM!!" tiba-tiba seorang yang tak dikenal keluar dari dalam air dan memukuli habis badan boneka manggale. Tentu manggale kebingungan. Dipukul-pukul seperti itu, menurut anda, siapakah yang akan kesakitan diluan?

"ADAAAOOWWW!! Sakit! Kau pakai mantra apa! kau mau apa! dasar pedofil tak berotak!" kata si gadis aneh sambil terus mencoba memukuli manggale yang hanya.. diam.

"wah, kau kuat juga rupanya. Tapi tenang saja, aku udah berpengalaman menghadapi boneka kayak kamu!" tiba-tiba, semua air yang ada di dalam kolam naik, jelas kali ini Manggale panik, dia khan tidak pakai baju (sekali lagi, boneka juga punya rasa malu).

"heeeh! Ho siapa? Ho ndang macam-macam sama Au. Anak hetek jangan melawan orang tuo!" Manggale merepet, dan tiba-tiba anak itu bengong. Ngomong apa boneka ini?

"kau.. ngomong apa, boneka jelek?" si gadis, yang kemudian kita ketahui bernama Lulu, memastikan "apakah itu jenis mantra atau apa? aku sudah sangat menemui banyak orang aneh belakangan ini. jadi kau tak bisa lagi membohongiku. Ayo jujur! Itu mantra untuk membunuh atau semacamnya?"

Jelas, Manggale tepok jidat melihat anak yang sok tahu seperti ini.

"tuatkan aeknya. Au malu ndang pakai baju" kata manggale sambil malu-malu gila sendiri. Gantian si gadis yang menatapnya bengong.

"hahaha! Ternyata kau malu gak pake baju? Haha baru kali ini ngeliat boneka malu nggak pake baju! Dasar boneka kampung! Ha ha ha" si gadis tertawa keras, dan wajah manggale tambah memerah mendengar hal itu. sampai saat ketika dia mencerna kata kampung,

"heh! ANAK SIAPANYA HO INI? NDANG SOPAN SAMA ORANG TUO! SINI HO SINI KALAU BERANI! HO KIRA AU TAK BERANI LAWAN HO! HO NDANG TAKUT!" manggale langsung meraih bajunya, sambil berlari dia memakai bajunya satu per satu. Lulu sudah keluar dari pemandian, dan kini dia sudah berlari sekencang-kencangnya. Manggale pun tak kalah kencang. Sesosok boneka usang besar yang berlari memang tampak menyeramkan tapi...

BUKKK!!

"e-eh, m-maaf tuan, maaf, tak sengaja, ada orang mesum sedang mengejar saya! " kata wanita itu sambil berlutut, Manggale tak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas, namun wajah sekilas itu mengingatkan Manggale pada Paribannya yang hidup empat ratus tahun yang lalu. Dengan sorot mata minta dibully yang meyakinkan. Perbedaan hanya terletak di rambutnya yang aneh.Ya, dia ingat. Mungkin itu reinkarnasi paribannya?

"eh, ho ndang berlutut segala. N-Nggak apa-apa, awas! Nanti Sayurnya putus" kata Manggale yang akhirnya sadar dengan sayur-mayur lengkap yang entah tertanam atau tergantung di atas kepala wanita itu. "ho lari dari siapa? Sama au aja dulu, bantuin Au nyari anak kurang ajar. Nanti au bakal ngelindungin ho kalau ada yang mau jahatin Ho" si wanita diam sesaat
"ampun, saya ngga mau lagi ngeliat pembunuhan. Maaf kalau saya ada salah, maaf. Kenapa saya belum bisa ke surga? Maaf Kenapa harus tempat ini? maaf, ada banyak orang mesum disini. Dan sekarang saya dikejar laki-laki yang mukanya mirip rhoma irama! Maaf, tolong saya! Saya hanya mau... Anta..." si gadis mulai menangis sambil berlutut. Sekali lagi, Manggale bingung harus berbuat apa.

"nunga, nunga, udah ndang nangis dape. Ada Au disiko. Ndak ada bunuh-bunuhan dape" kata manggale sambil memberikan puk-puk tertulusnya pada wanita sayur-mayur itu. si wanita melihat Manggale sejenak,

"Mba, Mba Irwin" mba mengulurkan tangannya pada Manggale

"Manggale, Raja Batak"  dan Manggale membalas uluran tangan si Mba.

"maaf banyak tanya, kayaknya kamu pernah masuk TV ya? kamu boneka yang terkenal itu kan?"

"Ndang adong itu. au ndang girgir masuk tipi. Au ini raja yang bijaksana, ndang suka pamer" kata manggale sok rendah diri. Tapi jelas kupingnya udah naik sampai-sampai membuat mba irwin melongo dengan tingginya kuping itu naik.

"aah!! Abang kok disini? Tadi kan aq suruh abang di dalem dulu" kata si gadis sutera (mulai sekarang kita panggil dia sutera) sambil memelas pada Manggale. Manggale menelan ludah. Cobaan apa lagi?

"maaf, Nona Ndang pegang-pegang saya.murak ahu dilihat urang." Tapi sutera makin menjadi, dan membuat Manggale mengucapkan mantra sakti agamanya, dan mulai membuat mba irwin melihat ini sebagai pertikaian yang dia harus selesaikan. Naluri peacemakernya memaksa dia untuk bertindak
"ma-maaf ibuk. Kasian ini si Manggale. Jangan digitu-gituin. Ma-maaf bu" kata mba irwin perlahan

"ini siapa? Kamu sama aku aja bang, jangan sama dia" si sutera menarik manggale tapi manggale bergeming. Dia tetap tak mau pergi. Dahinya berkeringat, dia takut terjebak dalam lubang dosa. Cewe ini, pasti bukan cewe biasa. Dia pasti mau macam-macam. Tuhan, tolong!! au mau diperkosa!  Jerit hati manggale. Dia pun makin ketakutan. Dan mba irwin akhirnya bertindak.

"MANGGALE!! LARI!!" sontak dua orang itu  lari dari si sutera. Si sutera tidak tinggal diam juga, dia mengejar tapi cara pengejarannya sangat tidak efisien. Akhirnya dia berhenti juga dan lelah. Maka selamatlah manggale dan mba irwin dari pengejaran massal itu.

Lantas, bagaimanakah nasib gadis kecil yang menyerang manggale tadi?

Dia sedang terkejut sekarang. Terlalu jauh lari dari manggale, dia sampai ke tepi pantai, dimana terdapat sangat banyak pemuda-pemuda gagah berjemur disana dengan wajah layaknya boyband korea. Gadis ini jelas saja mimisan melihat pemandangan indah ini. tapi, sebelum dia lebih jauh, dilihatnya seorang yang sangat berbeda, tak seperti laki-laki lainnya. Laki-laki ini lebih tampak seperti anak punk alay dengan tindik sana sini, dan baju serba hitam. Tak seperti laki-laki lainnya yang bertelanjang dada. Laki-laki ini terlihat sedang menyanyikan beberapa bait lagu aneh yang tak pernah didengar oleh Lulu

Melihat ini, Lulu mulai curiga. Dilihatnya dengan jelas lagi orang ini. melihat dari gayanya, sepertinya dia juga peserta. Tapi hal yang kemudian dilakukan selanjutnya oleh si Laki-laki ini membuat jantung Lulu mencelos. Dia mendatangi lulu!

"langsung saja, hmm..." kata yang keluar dari laki-laki itu membuat Lulu terdiam

Oke, sekarang mari kita tinggalkan dulu semua kepanikan itu. mari kita temui, seorang boardgame master dengan muka persegi ala om-om genit yang sekarang sedang duduk di sofa empuk, di tengah-tengah kumpulan wanita seksi yang jadi pelayannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

1 jam yang lalu..

Tommy, di turunkan secara paksa oleh Hyvt, setelah Hyvt dipaksa terus-menerus untuk main boardgame bersama . Hyvt jelas aja marah. Dia masih banyak urusan. Sudah di bilang berkali-kali Tommy juga tak mau mengerti. Dia bersikeras untuk mengajak hyvt main boardgame.

"enyah kau!" di puncak kemarahannya, Hyvt menurunkan Tommy sebelum sampai di tempat awal yang asli. Hyvt langsung pergi meninggalkan tommy yang masih bengong diturunin di tengah lautan luas.

Dengan sisa-sisa tenaganya, akhirnya tommy berhasil sampai di atas pulau. Jelas dia lelah sekali.

"dasar makhluk gila! Kalau kau berjumpa dengan monster-monsterku, baru kau tahu rasa!"

"abang jangan marah-marah gitu dong. Ihh kenapa sih.." tiba-tiba datang sutera yang berbeda dari yang mengejar manggale, jelas lebih body gitar, dan dengan pandangan yang sudah dapat anda bayangkan sendiri "abang capek ya? saya ada jasa pijit gratis nih"

Tommy mimisan, lalu pingsan. Dan bangun lagi. dilihatnya wanita itu, ditamparnya wajahnya sekali. Apakah... pertarungan itu sudah berakhir? Inikah hadiah yang dijanjikan oleh si banci thurqk itu? kayaknya nggak mungkin. Tapi mungkin aja! dia kan yang satu-satunya menang di pertarungan lalu? Wah.. atau ini yang namanya surga? Kayaknya di surga nggak ada wanita penggoda deh. Tommy tak langsung percaya dengan gadis sutera II ini. dia masih menatap gadis dengan curiga, tapi si gadis kembali menggoda tommy "aq nggak sendiri loh, bang. Aq juga banyak temen. Abang bisa ngapain aja." kata –kata terakhir jelas membuat bendera putih dikibarkan tommy. Dia menyerah dan akhirnya ikut dengan si sutera II yang masih nempel-nempel ke dia

Sebentuk Biru-biru kenyal bergerak di pinggiran pulau. Biru-biru kenyal itu berbentuk seperti manusia. Lazu namanya. Sekarang, dia sedang mencoba menganalisis apa yang sedang terjadi. Dia baru saja diturunkan oleh Hyvt di suatu pulau mewah aneh dengan pilar-pilar kokoh dan dengan tempat-tempat yang sepertinya digunakan untuk berbuat maksiat. Tapi Lazu tetap tak mau pusing memikirkan tentang itu. yang sekarang jadi fokus lazu adalah mencerna maksud dari pulau ini.

Tapi, setelah dilihat-lihat lagi, kenyal-kenyal biru bernama lazu ini ternyata berjalan seperti slow motion. Para sutera yang melihatnya pun ber-waw ria melihat jalannya yang semi cool slow motion itu. mereka pun langsung berlari ke arah si kenyal dan memeluknya

"wah, jelly blue kamu keren banget!" kata salah satu sutera yang mencoba rebutan memeluk jelly mungil. Sedangkan yang dibilang imut malah terkejut, bingung dan malu. Urat-uratnya berubah menjadi warna pink muda, tanda dia sedang malu.

"kalian ini siapa? Lazu tidak kenal kalian?" tanya lazu kikuk

"kami bidadari yang diturunkan dari langit, khusus buat kamu. Kami mau kok diapain aja" kata si tante sutera dengan senyum mesumnya dan kedip-kedip genit yang membuat lazu sukses mimisan. Gawat, tante mesum cantik!!

"maaf tante, lazu t-tidak usah ditemenin. Bisa jalan sendiri kok" kata lazu sambil pelan pelan menjauh

"eh kok gitu. sinih sama tante. Tante nggak jahat kok" kembali kedip-kedip genit di luncurkan sutera ini, sekali lagi membuat lazu bergidik ngeri. Lazu sudah akan lari sampai melihat boneka berjalan. Apa itu?

"m-maaf tante lazu mau kesana dulu"

"sini aja deh!"

"NGGAK MAU!!" lazu langsung lari secepat yang dia bisa, namun semua pada tahulah, kalau lazu ini jagonya slow motion. Tante sutera dibelakang malah ketawa dengan kemirisan hidup lazu. Lazu mau bunuh diri aja kalau gini. Lazu mohon, tolong datangkanlah seorang hebat dengan kharisma dan pedang tajam untuk mengusir tante-tante itu!  kata lazu dalam hati.

Tiba-tiba matahari tertutupi oleh bayangan seorang kesatria. Kesatria yang tidak lain dan tidak bukan adalah..

"HO-HO-HO MANGGALE DISINI! AU AKAN MELINDUNGI HO! AU, MANGGALE DARI TANAH BATAK!!" Manggale melompat dan terjatuh konyol di depan Lazu, membuat makhluk itu hampir menepuk jidat kalau saja dia tidak sadar kalau jidatnya itu kenyal dan penuh dengan saraf. Manggale susah payah berdiri, dari belakang Mba meneriaki Manggale untuk berhati-hati. Tadi sebenarnya Manggale dan Mba masih jauh, tapi karna dilihat Manggale kondisi terdesak dia pun keluar sebentar dari boneka dan me-nelekinesiskan boneka agar cepat menolong Lazu.

"Ndang ganggu ibana! Wahai para boru mesum, bertobatlah kalian saluhutna! Turuk iko Cuma Halak biasa! Bukan Tuhan!" walau masih gemetaran, Manggale mencoba kuat dengan masih menghalangi pandangan wanita-wanita mesum itu dari Emils.

"tobatlah bou! Ndang ada Gunanya bou Goda-goda hami! Bou-bou ini Boru-boru cantik, Ndang pantas goda-goda. Abit bou pun tipis kali. Ndang enak diliat. Di sopo au banyak abit cantik-cantik dan tebal bahannya. Bisa bou pake kayaknya" Manggale berkhotbah panjang lebar di depan para wanita-wanita yang terbengong-bengong sendiri menyadari mereka diceramahi boneka.

Manggale yang masih marah pun melanjutkan ceritanya "bou tau? au ini ngolu di kampung. Namanya Danau toba. disanalah au tau agama. Au tau bou kira turuk itu yang menciptakan bou? Tapi yang au tahu, turuk itu bukan tuhan, percaya sama au! Au Ndang tahu tuhan itu bagaimana, tapi yang pasti bukan dia! Bou-bou ini mungkin diciptakan sama turuk, tapi yang benar-benar menciptakan bou dari sananya iko Tuhan!! Jadi jangan percaya kalau turuk itu nyuruh bou buat ngegoda orang!" satu-dua sutera mulai menangis, menyadari kesalahannya. Manggale ber-ehem sebentar. Tiba-tiba terdengan lantunan lagu sinema taubat. Semuanya nangis, bahkan mba irwin juga. Lazu bengong sendiri. Kenapa? Kok jadi cinema taubat gini?

Setelah para sutera menenangkan diri, mereka mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka

"tadinya, kami merupakan bidadari-bidadari yang bertugas untuk turun ke bumi dan melindungi binatang-binatang. Kami hidup dengan tenang, tanpa terlihat oleh satu manusia pun. Tapi, suatu hari, Hyvt datang. Lalu dia mulai menarik paksa kami satu-per satu hingga sampai di tempat ini. barulah, dewa palsu genit itu datang. Dia bilang dia bosan. Lalu menyuruh kami menggoda orang-orang yang akan datang kalau mau hidup. Kami tidak diberi pilihan. Awalnya kami tak mau, tapi ada satu teman kami yang teguh pendiriannya, entah dibawa kemana oleh Thurqk. Itu membuat kami semua takut, bang.Dan juga, Thurqk sebenarnya bukan hanya bersama para Hyvt. Dia punya seorang gadis kecil dan seorang lelaki yang dibawanya secara paksa kesini. " cerita sang sutera, dengan sesekali masih sesegukan. Manggale mengangguk paham. Mereka menjalani semua ini, sama seperti Manggale, secara terpaksa. Tak kuasa melawan. Manggale sendiri pun merasa kehormatannya sebagai calon raja batak memudar setelah dia sampai disini dan dengan bodohnya melakukan pembunuhan demi kelangsungan hidupnya.

"sudah bou, ndang nangis lagi. au janji, au akan menyelesaikan semua misi aneh ini dan mencoba berjumpa dengan si turuk itu. cukup sampai disini kejahatannya." Manggale kemudian bangkit, "biru-biru, dan mba. Ayo kita pergi. Kita harus menyelesaikan permainan ini"

"e-eh, tapi kita harus membunuh orang. maksud kamu apa? jadi kita benar-benar harus membunuh orang l-lain? Aku tidak mau! M-maaf, tapi aku sudah sangat banyak menyaksikan orang dipotong, di bom, dimutilasi, muncratan darah, dan aku tak mau melihat itu lagi!" mba irwin tentu saja  berontak.

"kita ndang punya pilihan. Bunuh satu orang yang paling jahat diantara peserta saluhutna. Atau, 3 orang jahat kalau ada. Waktu kita ndang banyak.dan kalau kita mau melawan turuk, kita harus menang disini" Kata Manggale. Mba irwin masih tidak habis pikir. Buat apa kalau begitu tadi tindakan heroik manggale? Cuma gaya-gayakah itu?

"aaah..au Cuma berani bilang, tapi untuk benerannya au ndang berani juga..  au ndang pernah diajar sama mamak dan opung au buat bunuh orang apa lagi yang bukan orang" manggale menghela nafas kembali. Mana mungkin dia berani membunuh orang.

Mba irwin pun menghela nafas antara lega tapi belum juga menemukan solusi.sementara, Lazu masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Tadi dia diselamatkan oleh boneka usang raksasa dan seorang gadis aneh. Berarti mereka berdua peserta. Tapi, yang tidak lazu mengerti, adalah gadis-gadis genit tadi. Apa mereka semua peserta juga? Lama-lama lazu merasa risih juga bersama dua peserta ini, lazu pun perlahan mencoba pergi dari mereka berdua..

"eits, m-maaf tunggu dulu! M-maaf Jangan lari, biru-biru kenyal!" kata mba irwin tiba-tiba "maaf mengganggu,kau harus tetap bersama kelompok kalau mau selamat. Makhluk  penggoda itu bisa kapan saja mengepungmu lalu menghilang kan keperawananmu"

"tapi aku kan laki-laki!" ujar lazu berang

"ehh,, maaf.. m-maaf. Aku tak tahu kau laki-laki. Soalnya.. tidak ada bedanya" kata mba irwin dengan sedikit wajah memerah sambil melirik-lirik memastikan kejelasan kelamin dari si biru-biru kenyal itu

"jangan dilihatin terus juga!" lazu gerah juga diliatin begitu

Seorang laki laki gondrong terlihat baru saja sampai di lokasi. Ada raut kebingungan terlihat di wajahnya. Kata Hyvt, dia harus membunuh lagi. membunuh satu peserta lagi. pertanyaannya, siapa yang mesti dia bunuh disini? Mungkinkah dia harus mencari seperti dulu, lagi? akhirnya dia memutuskan untuk melihat-lihat sekitaran pulau yang mewah  itu. Azraq namanya.

Azraq tetap waspada meskipun tak ada yang layak membuatnya waspada untuk sekarang ini.setelah berkeliling sebentar, dia menemukan suatu tempat tak terkunci dengan gaya klasik romawi kuno. Penasaran, perlahan azraq coba masuk kedalamnya. Tapi alangkah terkejutnya dia, ketika masuk ke dalam, dilihatnya wanita memakai sutera tipis (sutera III) sedang bermain air bersama. Azraq menelan ludah. dia mencoba keluar perlahan-lahan tapi ternyata para wanita mengetahui keberadaannya

"siapa disana?" tanya salah satu sutera terkejut

"meong..meong.." kata azraq mencoba meniru kucing

"ohh kucing" kata sutera beramai-ramai. Azraq bernafas lega. Tapi sebelum sampai di pintu keluar, Azraq entah kenapa mengurungkan niatnya. Kembali dia masuk ke dalam. Dan apa yang dilakukannya? Mengintip. Mengintip para sutera yang sedang mandi bersama.

"hei kamu, ngapain ngintip-ngintip? Sini sama kami" kata si sutera yang menyadari kehadiran Azraq di dalam

"e-eh, tidak kok. Aku Cuma kucing. Meong..meong."

"ga apa apa .masuk aja sinih" kata sutera lain.    

Walaupun takut-takut, Azraq masuk juga. Dilihatnnyalah secara dekat wanita-wanita yang memakai sutera seperti kimono itu. melihat mereka, azraq mimisan maksimal. Apakah salah satu dari mereka adalah orang yang harus dia bunuh? Apakah di antara mereka ada peserta?

Enzeru, menatap datar daratan pulau ini. pandangannya tegas, tapi nampak bosan. Daritadi yang dilihatnya wanita-wanita berpakaian sutera bermain-main bersama teman-temannya. Ini membosankan, keluhnya. Dia tak menemukan sesuatu yang aneh di pulau ini. apa yang sedang dipikirkan oleh Truk itu? kenapa dia menyuruh mereka disini, bahkan dia tidak melihat orang-orang yang mencurigakan. Enzeru terus berjalan, sampai dia sampai di sebuah kastil megah, masih dengan pilar-pilar yang kokoh, membuatnya penasaran dan akhirnya masuk ke dalam

Namun, alangkah terkejutnya dia, ketika melihat di dalam kastil itu terdapat seorang laki-laki bermuka persegi, dikelilingi wanita-wanita yang kelihatannya sangat genit hampir melakukan sesuatu yang ratingnya 17 tahun keatas. Secara reflek dia melemparkan sabitnya yang berubah jadi bumerang, dan mengenai salah satu sutera yang berada di dekat si persegi, atau tommy. Jelas saja tommy kaget diperlakukan seperti itu.  tommy langsung bengkit dan berang, sementara Enzeru yang masih syok, hanya diam dan gemetar melihat apa yang baru diperbuatnya

"apa masalahmu, anak muda!!! Kau mengganggu kencanku!!"

"masalahku, kau melakukan itu tanpa menutup pintu! Dasar manusia!!"

"itu bukan urusanmu. Ohh.. kau berani menyerangku, kau meremehkan kekuatanku ternyata, anak muda" Tommy bangkit, dia mulai mengeluarkan menara dan dadunya..

Manggale sekarang bersama Lazu dan Mba, masih dengan posisi siaga. Manggale masih memutar otak, dengan semua yang telah terjadi, apa yang harus dilakukannya sekarang? Jelas dia tak ingin membunuh. haruskah dia mengalah?

"au... loja disiko. Loja berat. Au ndang mau bunuh orang lagi. au ndang mau lihat darah lagi" kata manggale yang membuat kedua orang lainnya menatap langit. Iya. Memang belakangan ini kehidupan terasa sangat berat. Dan Mba sangat tahu itu. ketika kita terpaksa untuk membunuh orang lain, padahal kita tak ingin.

"HEI TURK! TERIMAKASIH ATAS HADIAHMU! LOVE U!" tiba-tiba ketiga orang itu dikagetkan dengan munculnya Xabi, sang pemuda labil, bersama sekelompok sutera yang berjalan seperti om-om genit. Pemandangan ini membuat jiwa tua-jiwa batak asli Manggale berteriak. Anak sekecil itu..? sudah berani-beraninya melakukan hal yang bahkan-Manggale yang berusia 900 tahun saja tak pernah berani melakukannya? Dimana diletakkannya kehormatan seorang wanita? Manggale tak dapat membiarkan ini. dia harus menasehati anak itu!

"hoi anak muda! Ho ini, Tobatlah! Tobatlah! Ho tak pantas sebegitu dekatnya dengan perempuan yang bukan muhrim Ho! Ho harus segera bertobat!" Manggale dengan jiwa 400 tahunnya menatap anak muda itu dengan panik, sementara yang dilihat hanya memutar bola mata. Hanya omongan sampah dari boneka usang yang tak tau apa-apa.

"Heh, siapa lu rupanya, hah? Ngomong apa lu? Gue nggak mau tau omongan lu. Ini perempuan gue. Dia yang bilang sendiri. Suka-suka gue dong mau diapain. Kok lu yang sewot? NGAJAK BERANTEM,HAH? Maaf, bidadari-bidadari cantik, kalian tunggu disini dulu ya. gue ada urusan bentar" tiba-tiba Xabi sudah maju saja. Jelas manggale bingung. Kok laki-laki ini emosian banget? Tapi Manggale tak pernah berpikir akan diserang seperti ini, dan gara-gara ini. bagaimanapun, kebenaran harus di tegakkan. Jangan takut karna membela kebenaran. Walaupun kebenaran ada di sebuah pulau, yang berisi dengan makhluk genit hermafrodit sekalipun, tak ada seenaknya menajtuhkan harga diri perempuan.
"terima ini, dasar boneka!" tiba-tiba Xabi sudah menyerang dengan pedangnya tepat menuju Manggale. Manggale jelas panik. Ini anak ngapain? Bahkan Manggale nggak terpikir anak ini akan semarah itu. Manggale mengeluarkan benang-benang tajamnya, menghalangi jalan Xabi dengan membelah tanah di antara mereka. Itu menggetarkan tanah dan membuat Xabi terjatuh dan hampir jatuh ke jurang ciptaan Manggale itu kalau saja dia tak cepat melompat.

"SIAALLLL!!" kata Xabi yang terhenti. Manggale sendiri mengucap-ngucap mantra sakti agamanya saking terkejutnya. Sebelum Manggale sadar, Xabi telah kembali mengeluarkan senjata. Kali ini ketapel. Dengan cepat Xabi melempar bola ketapelnya menuju Manggale. Manggale mencoba menghindar tapi itu mengenai bagian kaki boneka. Manggale terjatuh. Xabi yang masih dikuasai amarah yang tak logis melompati tanah yang terbelah dan pergi menuju Manggale. Dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan jarumnya.

"matilah kau!!!"

Mba langsung lari dan mengahalangi jalan Xabi. "m-maaf anak muda, kau tidak boleh membunuh sembarangan" kata mba dengan takut-takut

"ahh, cerewet! TUKANG NGATUR, lebih baik lu yang gue matiin!!" Xabi langsung mengayunkan pedangnya kuat-kuat menuju leher mba irwin yang menutup mata ketakutan . Manggale sudah hampir bertindak kalau tidak dilihatnya pedang Xabi tertepis dengan begitu saja. Apa yang baru saja terjadi?

"bah, Kekuatan macam apa itu?? bah, ngerih kali lah ho ini." Manggale tepuk tangan. Lazu yang sedari tadi diam juga ikut tepuk tangan. Xabi jelas saja makin kesal. Darah mudanya terusik melihat dia kalah oleh seorang perempuan. Dari jauh, Lulu memandangi permainan dengan seksama. Dia belum bisa. Yang harus dia lakukan sekarang adalah, menunggu.

Xabi mengumpat untuk yang kesekian kalinya. Ia lari menjauh dari ke-3 orang itu. lebih tepatnya, menuju ke tempat persembunyian Lulu. Lulu tau maksudnya apa. dia pun keluar dengan melemparkan bola-bola air ke arah Lazu yang sedari tadi diam. Mba menghalangi dan sekali lagi peacemakernya memantulkan bola-bola itu dan berbalik menuju lulu. Jelas saja lulu menghindar.sebelum bola-bola itu jadi senjata makan tuan, Lulu berlari menjauhi bola. Bola mengenai salah satu sutera dan membuat sutera lain lari tak tentu arah. Sekarang, suasana sangat kacau. Bahkan sutera hermafrodit yang tadi menggoda manggale sudah berlindung di dalam pemandian air panas. Suasana kacau balau.

1 jam yang lalu...

Si lelaki yang tampak berbeda itu mendekati lulu, mengulurkan tangannya ke lulu

"ayo kita bekerja sama. Syaratnya hanya membunuh satu orang" kata laki-laki itu. Lulu masih melihat mata lelaki itu, melihat kalau-kalau ada kebohongan. Tapi lulu tak melihatnya. Pelan-pelan, lulu pun menyodorkan tangannya. Mereka bersalaman, sebagai tanda dimulainya kerja sama mereka..

Sekarang, kita telah di perlihatkan pertarungan antara Manggale-Xabi, dan Lulu dengan mba irwin. Enzeru dan Tommy melakukan pertarungan di tengah pulau. Lazu mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Jadi, benarkah kalau ia harus membunuh? melihat tak ada yang memperhatikannya, Lazu pun pergi, kelihatannya masih ada 3 peserta lagi yang dia dapat bunuh. Iya, dia harus menang.

Lazu mengitari pulau. Bagaimana cara dia menang? para Sutera sudah tak terlihat lagi, mungkin mereka semua bersembunyi. Tapi tunggu dulu, bukankah lokasi pertarungan tadi sudah lumayan jauh dari lazu sekarang ini? kenapa Sutera masih belum menampakkan diri? Ini Cuma berarti satu hal, kalau di sekitar sini juga sedang terjadi pertarungan. Berarti, 2 peserta telah bertarung. Ayo tinggalkan saja 2 peserta itu. berarti, sekarang Lazu masih punya satu peserta. Dan dia harus mencari peserta itu kalau mau menang.

Lazu telah mencari di setiap sudut pulau, setiap tempat tapi tak kunjung menemukan peserta itu. di bagian pulau yang ini, tak ada sutera yang berlari-lari panik. Yang artinya, ini zona damai. Mungkin satu peserta itu ada disini. Lazu masih mencari. Atau mungkinkah peserta itu sudah mati? Bisa saja, siapa yang tau? Lazu masih mencari juga, sampai dia menemukan sebuah tempat seperti istana putih. Ini satu-satunya tempat yang belum Lazu masuki. Dan ketika dia mengintip melalui pintu yang terbuka sedikit, maka dipertemukanlah ia dengan peserta itu. Azraq yang sedang bersama 3 orang sutera. Haruskah lazu membunuhnya? Untuk sementara ini, kelihatannya orang ini tidak terlalu kuat. Yang lazu harus lakukan hanyalah mengendap-endap dan menyentuh pemuda itu untuk kemudian memakannya habis. Tapi mengendap-endap tidak semudah kelihatannya. Bisakah dia?

Tommy-Enzeru
Tommy mengeluarkan menara dan dadunya, menjatuhkan dadunya. Sesaat kemudian munculah Zombie berkapak yang mulai menyerang Enzeru. Enzeru mengeluarkan Toxic Sludgethe-nya dan menghantamkan ke Zombie. Namun zombie tak jatuh malah makin mendekat dan mulai memukuli Enzeru. Enzeru terpukul di perut dan langsung jatuh. Zombie masih memukuli enzeru. Enzeru masih mencoba memotong zombie. Akhirnya sabit mengenai tangan zombie, tangan zombie terputus. Tapi zombie masih saja memukuli Enzeru. Enzeru melakukan Black light dan muncul tepat di belakang tommy, Tommy terkejut tapi sebelum sempat lari enzeru mengeluarkan sabitnya dan mengenai lengan tommy. Tommy terjatuh tiba-tiba, dan racun mulai menyerang tubuhnya.

Enzeru masih mau menusuk tommy lagi, tapi si zombie telah sampai dan kembali memukul, kali ini terkena kepala bagian belakang enzeru. Enzeru kaget dan berbalik.Zombie masih memukul dengan acak. Enzeru mengeluarkan sabitnya dan mengarahkan ke leher zombie. Leher zombie putus, darah berceceran di-mana-mana. Tapi Zombie masih hidup dan malah masih memukuli enzeru. Enzeru menebas tangan zombie yang satunya lagi, zombie masih tetap hidup. Akhirnya Enzeru yang putus asa memotong-motong zombie sampai menjadi potongan-potongan kecil. Itupun daging-daging itu masih mencoba mendekatinya tapi enzeru telah dapat menguasainya. Dengan satu tebasan terakhir, daging-daging terlempar dan musnah. Tommy melihat itu dengan kagum sekaligus ngeri. Dia dengan gemetar kembali mengocok dadunya. Sialnya, kali ini keluar angka 5, yang artinya tak ada apapun. Tommy yang gemetar kembali mengocok. Tapi yang keluar kembali angka 5. Enzeru telah sampai di dekat Tommy. Enzeru sudah akan menebas kepala tommy sampai tiba-tiba muncul semak-semak berduri yang membuat enzeru terhenti. Dia terkejut dan kesakitan. Tommy tertawa menang dan lari, mencari tempat persembunyian, sementara Enzeru tersiksa dengan jeratan semak-semak berduri yang perlahan mulai mengoyak-ngoyak kulit Enzeru. Darah segarpun keluar dari kulit-kulit yang terbuka.enzeru kalap, dia tak mau mati disitu. Dia kembali memakai Jurus bayangannya, dan muncul lagi tapi kali ini di sebelah kasur besar yang terdapat bayangan. Tommy terkejut, lagi-lagi anak ini memakai itu. untung dia sudah sembunyi. Sekarang tommy dalam posisi bahaya, mengingat dia tidak dalam perlindungan apapun.

"dimana kau lelaki tua! keluar! Dasar pengecut!" Enzeru mencari-cari tommy kemana-mana. Tiba-tiba tommy keluar, tanpa perlindungan

"serang aku, kalau berani" jelas saja emosi Enzeru tersulut dari kata-kata itu. langsung saja dia mengeluarkan sabitnya yang berubah jadi bumerang dan melemparnya ke tommy. Tapi tiba-tiba dia disetrum oleh monster petir.enzeru terpental jauh, Tommy kembali tersenyum

"kali ini kau pasti akan kalah!"

Enzeru yang sudah amat kelelahan karan terlalu banyak menggunakan backlight, masih menggunakannya sekali lagi dan muncul kembali, di belakang tommy. Tommy yang terkejut langsung mengeluarkan pisau-pisau kecilnya dan mencoba berpose layaknya juara karate


"kau berani menyerangku??" kata Tommy sambil tersenyum mengejek. Ini Cuma basa-basi, karna sebenarnya stamina Tommy yang sudah jarang berolahraga sudah terkuras daritadi, apalagi dengan efek racun yang sampai sekarang masih ada di tubuhnya

Enzeru memukul pipi tommy, membuat tommy terjatuh dan kaca matanya pecah. Tapi sebelum enzeru sempat mmenebas, kembali monster menyetrum Enzeru dan dia kembali terpental jauh dari tommy. Tommy tidak kalah takutnya. Dia memegangi kacamatanya yang rusak. Sekarang pandangan tommy samar-samar. Enzeru masih berusaha menjauh dari serangan monster.

Tapi tiba-tiba semua senyap. Tommy tak tau apa yang sedang terjadi. Dia masih mencari kacamatanya. Tiba-tiba, sinar matahari tertutupi. Sebelum Tommy sempat menyadari semua, tiba-tiba pandangannya buram dan gelap.tubuhnya terjatuh.

Enzeru melihat tubuh tanpa kepala itu. yang sekarang, kepalanya ada di tangannya. Tommy mati.

Lazu-Azraq

Akhirnya lazu mengendap-endap juga menuju Azraq yang sedang bersenda gurau dengan sutera-sutera.lazu sudah akan sangat dekat sampai seorang sutera berteriak

"WAAA! ADA KENYAL KENYAL APA TUH DISITU" katanya membuat sutera yang lain gempat dan semua mata tertuju pada lazu. Lazu yang risih langsung mencoba kabur,

"siapa kau? Kau.. salah satu peserta juga?" Azraq melihat lazu yang menurutnya sangat aneh

"e-eh, nggak kok. Nggak. Perasaan kamu aja kali"

"kau mencoba membunuhku kan tadi?"

"nggak. Mana mungkin kenyal-kenyal menjijikkan seperti aku ini bisa membunuhmu. Perasaanmu aja itu"

"tapi kau tadi mengendap-ngendap?" tanya Azraq, masih curiga

"nggak kok..nggak"

"atau kau mau mengencani mereka? Cari aja yang lain!! Masih banyak diluar!"

Dan ini kedua kalinya Lazu hampir menepuk jidatnya kalau dia tidak ingat kalau jidatnya penuh dengan saraf

"ternyata musuh datang sendiri tanpa dicari" kata Azraq, bangkit dan mulai menggerakkan tangannya. Para sutera mulai resah. Akankah akan terjadi pertarungan?

Lazu sudah akan berlari sampai ketika sesuatu menghantam belakangnya.Lazu terjatuh tapi untungnya dia tak terdapat luka ditubuhnya. Ketika dia melihat kebelakang, Azraq sudah melemparkan lagi satu balok es lainnya. Lazu kembali terkena hantaman balok es itu.

"Yang harus dibunuh  Cuma satu orang, kan?" Azraq tersenyum. Lazu menenggak ludah. salah orang, pikirnya. Lazu segera keluar dari dalam ruangan tapi azraq tidak kalah cepat. Lazu yang panik menyentuh salah satu sutera, membuat seluruh air yang ada dalam tubuh si sutera termakan oleh lazu. Sutera itu berubah menjadi manusia yang mengerikan.tak ada lagi kecantikan dan kemolekan itu. ternyata, kecantikan manusia hanya bersifat sementara.

Azraq tersenyum melihat itu. ternyata lawannya cukup menarik. Dia menjatuhkan air ke arah Lazu, tapi lazu menyerap semua air itu. jelas saja azraq terkejut. Apa sebenarnya kekuatan dari si biru ini..? Azraq kali ini sudah belajar. Kelihatannya anak ini tak dapat di hancurkan dengan mudah. Tubuhnya seperti air, jadi Azraq mencoba untuk mengendalikan air di dalam tubuh Lazu. Tapi, itu juga tak mempan. Kembali Azraq mencoba melukai lazu dengan air, tapi tak membuat lazu goyah. Ada apa ini?

Sekarang, Lazu memegang kendali. Dia akan memakan Azraq bila perlu. Tapi, untuk sekarang terlalu berbahaya untuk mendekat. Lazu coba untuk menjaga jarak. Tapi kemudian dilihatnya es beku tajam sedang menuju ke arahnya. Lazu panik, dia menghindar dan berhasil. Tapi masih ada es-es tajam lainnya. Lazu kocar kacir, dia kelimpungan sampai tiba-tiba satu es tajam mengoyak lengannya dan air keluar dari tubuhnya. lazu panik. Sekarang, apa yang harus dilakukannya

"ternyata itu ya kelemahanmu, heh?" Azraq melemparkan lebih banyak es tajam ke arah Lazu, lazu berusaha menghindar tapi lukanya sudah membuat ia cukup repot. Azraq pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. dia terus melempari dan membuat bocor di tubuh lazu semakin banyak

Bocor lazu makin menjadi-jadi. Azraq sendiri terkejut begitu mudahnya dia melawan lawan yang bahkan sedari tadi tak melawannya sama sekali ini. dari tadi, hanya azraq yang melawan, bahwan untuk sekedar memukul pun tidak. Ahh siapa perduli? Yang penting dia menang. dia akan menerima hadiah yang lebih hebat lagi dari thurqk ini. mungkin... travel keliling dunia bersama para sutera ini? atau planet yang bisa dia tinggali bersama para sutera? Entahlah. Yang pasti dia sudah menang.

Azraq yang sebenarnya sangat penasaran dengan makhluk ini pun mulai mendekat. Makhluk ini sudah tak dapat bergerak lagi. bahkan mungkin.. sudah mati? Azraq jadi makin kebingungan. Semudah inikah? Atau, anak ini tak melewati ronde satu? Kenapa semudah ini membunuhnya? Walau kebingungan, Azraq coba menyentuh sedikit tubuh lazu itu.

Tapi apa yang terjadi?

Seseorang menyentuhnya dari belakang. Orang itu kepayahan, tapi berhasil. Kemudian, tangan orang itu terputus dan mulai menyatu dengan tubuh azraq. Tentu azraq terkejut. Apa.. yang sebenarnya terjadi? Bagian tubuh lazu itu mulai memakan sedikit demi sedikit tubuh azraq. Azraq berteriak, tapi itu teriakan terakhir dalam hidupnya, sampai perlahan tenggorokannya tercekat, dan kemudian ruhnya pergi, meninggalkan tubuhnya yang perlahan menyatu dengan zat- kebiru-biruan itu.

2 jam yang lalu

Lazu sedang menganalisis semua yang telah terjadi. Dia masih mencari peserta terakhir yang belum ditemuinya dan kemungkinan sedang sendiri.


"kelihatannya aku butuh perlindungan" Lazu mencari cara supaya dia terlindungi. Dia hanya bisa melawan dengan memakan. Tapi, kalau orang itu punya senjata tajam, pertarungan akan berakhir denagn cepat dengan kematian lazu. Dan lazu tak mau itu terjadi. Jadi, apa yang harus dia lakukan?

Tiba-tiba, seorang sutera cantik berbody gita lewat dengan teman-temannya. Melihat itu, lazu mendapat ide. Dia langsung memakan sutera itu hidup-hidup. Selama satu jam dia tidak berpindah. Akhirnya, terbentuklah Parasit. Parasit itulah yang menemukan Azraq, dan kemudian diketahui oleh fase utuh lazu yang segera datang mengetahui kalau Azraq mulai beraksi. Disaat Fase Parasit lari, Fase utuh dari lazu berada di dekatnya. Dan Azraq benar-benar termakan jebakan lazu, sampai dia mendekat, sebenarnya fase utuh dari lazu sudah sangat kesakitan. Tapi masih berusaha untuk menggerakkan jarinya. Fase parasit sendiri sebenarnya tidak mati, hanya pura-pura mati. Walaupun telah kehilangan banyak cairan, dia masih tetap dapat hidup dan ketika Azraq mencoba menyentuh Fase parasit, fase utuh datang dan memakan tubuh azraq.


Mba-Lulu
Lulu sekarang sudah mengalami luka yang cukup serius akibat emosinya yang meledak-ledak dan serangannya yang selalu berbalik ke arahnya. Sedangkan mba masih saja berlutut karna tak sengaja membalikkan serangan. Jelas pertarungan ini tak seimbang. Sampai lalu lulu melihat celah yang sangat terbuka sekali, saat mba lengah, atau saat dia sedang meminta maaf, kemungkinan besar dia dapat menyerang

"terima ini, perempuan sayur!" dia melempar crode magicnya menuju mba yang sedang meminta maaf. Sontak mba langsung lari ngocar ngacir. Kali ini, senjata tak menyerang balik dan inilah yang membuat lulu mendapat ide. Dia punya akal agar dia cepat menang tanpa banyak mengeluarkan stamina

"mba, maafkan aku ya dari tadi menyerang mba. Aku tidak bermaksud. Aku terpaksa. Aku ini anak kecil..." kata lulu sambil merengek di hadapan mba. Jelas mba tak enak hati dan berlutut pada lulu

"TIDAK! Aku yang minta maaf. Aku banyak salah. Maafkan aku yang sudah membalikkan seranganmu! Aku tak bermaksud!" kata mba sambil berlutut pada Lulu. Lulu langsung memeluk mba, mba juga memeluk lulu, di belakang mba lulu sudah akan menusuk mba sampai tiba-tiba serangan lulu berbalik lagi.

"m-maaf tapi kau bohong! Kau curang! Aku sudah tahu itu!" kata mba tiba-tiba yang membuat Lulu terkejut. Makanya dia merasa aman karna dia sudah tahu, gitu? jadi bagaimana cara mengalahkan wanita sayur ini?

"mba, bukan begitu. Aku nggak mau bunuh mba kok"

"BOHONG"

Mba mulai menjauh dari Lulu, Lulu juga kebingungan. Dia harus bagaimana sekarang? Tubuhnya sudah lemah. Dia sudah mengeluarkan banyak kekuatan. Apa yang harus dia lakukan? Ahh. Ini semua menyebalkan

"hah. Aku capek. Serius. Mari kita berhenti saja" kata Lulu tiba-tiba. mba masih ketakutan tapi waspada juga, walaupun daritadi dia meminta maaf terus pada anak ini tetap saja dia masih tak percaya

"hidupku dipenuhi dendam. Aku dendam pada semua orang. aku lelah" katanya tiba-tiba "tak ada gunanya. Bahkan, walau aku berhasil membunuhmu, rasa sakit ini masih juga akan ada.aku bosan. Sakit ini... tak akan pernah hilang" Mba memperhatikan gadis yang ada di depannya ini.gadis kecil yang dirasuki rasa dendam yang mengerikan. Sekarang putus asa, di depannya. "kekuatanku juga tidak hebat. Aku ditipu semua orang. dan sekarang, aku melihat seorang yang terus minta maaf, padahal dia tak salah apapun padaku." Tiba-tiba gadis itu tersenyum "aku capek. Kurasa itu sudah cukup. Kau mau menang?" katanya tiba-tiba.

"m-maaf tapi aku tak mengerti maksudmu! Jangan bicara yang aneh-aneh, aku tak mengerti! Maksudmu..." tapi sebelum mba melanjutkan kata-katanya Lulu telah melemparkan crode magicnya  ke arah mba, yang kemudian berbalik menyerangnya. Kali ini, dia tak melakukan apa-apa, crode tertanam tepat di jantungnya, maka keluarlah darah segar dari tubuhnya. bersamaan dengan itu lulu tumbang, jatuh.

Mba jelas terkejut. Anak ini bunuh diri? Mba langsung menghampiri tubuh lemah itu. "hei rambut sayur,,k-kau m-menang, k-kau h..harus segera.. k-kem..bali.. ke..tem..pat...awal...kau..da..tang..ber..jan..ji..lah..kau..akan...me..nang..ya?? " Lulu akhirnya pergi untuk selamanya. Meninggalkan mba yang menangisi kepergian gadis itu. dia tak seharusnya mati.

 "hei, kau tidak seharusnya mati! Kenapa kau harus membuatku menang? aku tak mau disini.. aku mau mati juga!" kata mba sambil menangis. Mba tak habis pikir kenapa dia harus jadi seperti ini. yang dia mau hanya anta, bukan berulang kali melihat kematian seperti ini

Pertarungan terakhir
Xabi menatap tajam ke arah manggale, Manggale yang berada tidak jauh darinya, juga menatap waspada

"au ndang takut mate membela kebenaran" kata Manggale.

"kebenaran sampah. Banyak omong kau" tanpa perhitungan, Xabi berlari ke arah manggale, menebaskan Jarumnya yang langsung berubah jadi pedang menuju Manggale. Tapi, Manggale menghindarinya dengan mudah
"ndang pernah dengar mossak batak ho ya, nak? Ini jurus mossak batak, menghindari musuh" kata Manggale yang makin menyulut emosi sang pemuda labil. Xabi yang murka pun langsung mengeluarkan ketapelnya lagi, melemparnyannya. Kali ini ketapel itu kena Manggale sehingga tangan kanan boneka kayu bolong

"haha, sudah kubilang, kau ini boneka kayu sampah!"

Demi mendengar kalimat itu, Manggale langsung tersulut. Dia mulai serius dalam pertarungan. Tiba-tiba dia mengeluarkan benang-benang supernya dan membelah tanah. Pulau bergetar. Manggale sudah benar-benar marah kali ini. Manggale mencoba mengintimidasi dengan benang-benangnya yang tajam, tapi Xabi malah melempar ketapelnya lagi. Kali ini mengenai tangan kiri boneka

"dasar anak hetek!" kata Manggale berang. Benang-benang semakin liat keluar dari jari-jarinya, mengejar Xabi yang masih mencoba menghindar. Tapi manggale tak lagi kenal ampun. Daritadi anak ini yang cari gara-gara duluan. Tapi tiba-tiba Xabi mengeluarkan hal yang tak pernah dibayangkan Manggale. Pusaran Tornado. Tapi bukan tornado biasa, tornado api!

Kali ini, Manggale yang lari menghindari Xabi sejauh mungkin. Jelas saja Manggale takut, Boneka ini kunci kehidupannya. Dia sudah lemah. Kalau dibakar bisa lagsung mati! Manggale, sambil berlari, mencari celah lemahnya Xabi. Tapi dia tak menemukan itu. tak ada celah kecuali... lihat! Dia hanya diam dan berkonsentrasi, yang harus Manggale lakukan adalah mendatanginya dan memukulnya!

Manggale berbalik arah, menuju Xabi yang gelagapan di datangi musuhnya. Xabi kehilangan konsentrasi, dan Tornado hilang. 



"oke, kita bertarung jarak dekat. Siapa takut?" kata Xabi sambil mengeluarkan pedangnya. Manggale dengan benangnya. Mereka bertempur jarak dekat. Siapakah yang akan menang?
Xabi menyerang lengan kanan boneka, tetapi berhasil ditepis oleh benang manggale dan membuat ujung pedang Xabi terpotong. Xabi kaget. Sebegitu tajamnyakah benang itu? Xabi pun mulai paham dan berhati-hati dengan benang ini. meremehkan seseorang itu tak pernah baik. dan Xabi telah melakukannya di awal. Dia meremehkan Manggale, yang hanya sebuah boneka usang, yang sekarang malah balik menyerangnya dengan serangan penuh. Xabi masih mencoba untuk memotong tangan Manggale. Kali ini dia berhasil mengoyak baju tangan kanan manggale, tapi Manggale terlihat tidak mengalami luka fatal apapun.

Manggale terkejut, untung lukanya tidak fatal. Manggale langsung berlari agak jauh dari Xabi, dan kemudian dia keluar dari Tubuh Xabi. Muncullah sesosok anak muda, berkulit sawo matang berbaju serta celana hitam keluar dari boneka.terlihatlah Manggale yang asli, yang berumur 17 tahun keluar dari boneka.Roh Manggale segera mentelekinesiskan boneka jauh-jauh dari Xabi. Kali ini, ia ingin menang dengan roh aslinya, bukan dengan bantuan boneka Manggale lagi. Manggale kali ini punya waktu 20 menit untuk memenangkan pertempuran ini tanpa bantuan boneka.

Manggale masih sembunyi. Manggale membakar kemenyan yang selama ini ada di kantong boneka, mengasapi boneka Manggale. Ini membuat boneka manggale tak dapat dilihat oleh siapapun kecuali dia. Jadi, selama dia tidak memasuki boneka manggale boneka akan tetap aman tanpa kemungkinan ada orang yang akan menemukan dan membakarnya.

"Dimana kau boneka!! Jangan sembunyi dasar pengecut!" Xabi masih mencari Manggale, yang sebenarnya tidak jauh darinya, namun dia tak dapat melihat manggale yang berbentuk roh.

"hai anak hetek, au ini, bukan orang sembarangan yang kayak ho pikirkan. Au Cuma ndang mau tunjukkan. Au pemegang ilmu-ilmu mistik warisan batak toba, satu-satunya pewaris yang bisa memakai ilmu ini. ho jangan macam-macam." tiba-tiba Xabi mendengar suara Manggale, entah darimana tapi seperti sangat dekat dengan dia. Xabi melihat kiri-kanan tapi tak ada apa-apa

"tapi.. au ndang mau memakaina. Sejak doulu, opung au sudah memaksa au buat memakainya. Tapi au ndang mau. Dan ternyata, yang au lakukan sudah benar. Au disuruh membunuh orang untuk dapat tubuh yang kebal. Au ndang mau." cerita Manggale

"aku tak mau dengar cerita gilamu itu! tunjukkan saja dirimu!"

"au ndang mau menghancurkan suku au. Kalau au membunuh orang, nanti suku au akan dikira suku yang jahat. Au ndang mau"

"dimana kau!! Pengecut!!"

"..tapi kali ini.. sepertinya au harus membunuh. untuk kali ini, sepertinya au memang harus membunuh" kata manggale, lebih seperti meyakinkan dirinya sendiri. Xabi yang masih kebingungan mencari-cari Manggale yang sudah ada tepat di belakangnya. Manggale men-telekinesiskan pedang dari Xabi, Manggale menguatkan dirinya. Ini harus dia lakukan..

"apa yang sedang kau..." kata-kata Xabi terputus, sejalan dengan kepalanya yang putus dari tubuhnya. Xabi terjatuh, darah membanjiri tanah. Manggale mengambil kembali Bonekanya, masuk kembali. Tapi setelah itu, Manggale menangis seperti anak kecil. Terus menerus.

"Manggale! Rupanya kau disini! Syukurlah kau selamat!" mba irwin yang tadi sempat terpisah dari Manggale, senang mengetahui Manggale selamat. Tapi manggale masih saja menangis tersedu-sedu.

Mba yang melihatnya juga jadi sedih. Mba diam jadinya. Iya, tak ada yang bisa disyukuri dari ini semua. Mereka pembunuh. Membunuh orang yang sama dengan mereka, terpaksa berada di tempat ini. terpaksa saling membunuh, hanya dijadikan alat penghibur dari seorang dewa konyol.

"a-au tetap disini. Biarkan au mati. Au ndang mau menang. au ndang suka. Nanti kalau au menang, au disuruh membunuh lagi"

"m-maaf..kalau begitu.. aku juga disini saja. Aku juga tak mau disuruh membunuh lagi"

Lazu, yang sedari tadi mengamati dari jauh, urung untuk mendekat. Tadi dia sudah senang sekali, siasatnya untuk membunuh berhasil. Tapi sekarang, di depannya, ada seorang yang tak senang menyadari ia telah menang, bahkan menangisi perbuatannya. Menangisi kemenangannya. Gejolak di perut Lazu membuat perasaannya makin tidak enak. Haruskah ia puas? Haruskah ia senang? Sedangkan ia sudah membunuh seorang?

Tiba-tiba Manggale berteriak "Dewa konyol! Kalau ho tuhan, coba cabut nyawaku sekarang! Sudah, potong potong saja aku! Cincang aku, bakar aku jika kau punya neraka!! Ayo, Au loja disini. Ini semua berat. Au mau mulak. Au mau mulak. Ahh ndang, bunuh saja au. Au tidak masalah kalau kalah. Au tidak masalah.." kata Manggale frustasi. Manggale berlutut minta dibunuh. Mba melihatnya dengan penyesalan yang sama. Tidak, bahkan Mba lebih banyak membunuh daripada Manggale. Mba juga nggak menginginkan itu. tapi itu harus.

Seekor Hyvt turun dari langit. Dia berjalan menuju Manggale. Melihat Manggale sebentar "Manggale, ikuti aku" katanya. Tanpa mendengar jawaban Manggale, Hyvt langsung menyeret boneka itu. Manggale berontak tapi Hyvt jauh lebih kuat dibandingkan dia, ditambah stamina Manggale yang sudah habis. Manggale diseret sampai ke Pinggir pantai. Meninggalkan Mba sendiri, termenung di pinggir pantai. Sesaat kemudian, Mba bangkit, dan kembali ke titik awal dia sampai ke pulau ini, dan dia Menghilang. Lazu juga kembali ke titik awal. Enzeru, sudah lama meninggalkan pulau ini segera setelah dia membunuh tommy.

Tinggal manggale yang masih bersama Hyvt.

"au ndang mau!" rengek Manggale. Hyvt masih saja menariknya ke pinggir pantai. Manggale masih terus berontak sampai akhirnya Hyvt iba dan buka suara

"Dewa kelihatannya mulai tertarik padamu, dia tidak membiarkanmu mati disini"

"au ndang perduli!"

"tapi dewa perduli. Nah, disini. Kita sudah sampai" kata Hyvt. Tiba-tiba semua menjadi kabur, buram.selanjutnya Manggale telah kembali ke tempat merah-merah. Manggale menatap nanar sekelilingnya. Masihkah ia harus membunuh?

To be contiuned...

Mini-kamus:
Au= aku
Ho= kamu
Dape=lagi
Tulang=paman
Opung=nenek
Girgir=pernah
Ndang=tidak
Ibana=dia
Saluhutna=seluruhnya
Bou=bibi
Loja=capek
Mulak=pulang

5 comments:

  1. wow. perubahannya jauh dari R1, dan kocaknya Manggale masih kerasa. >.< bahasa bataknya udah mulai muncul >.<

    dan pergolakan batinnya kerasa oke, walaupun masih ada kesalahan EYD sama kapitalisasi, dapat dimaafkan.

    Umi kasih 7/10 >.<

    ReplyDelete
  2. Masih ada typo pa walau udah dikit,battle nya kurang di eksplor overall keren 8,5 ^^

    ReplyDelete
  3. HAHAHAHAHAHA! Asli komedinya mantep ini XD tinggal teknik penulisannya doang. Karakter Manggale kuat banget, konyolnya dia sampe ceramah, hahaha XD Bataknya lebih keluar dibanding R1, glossary di akhir juga lumayan membantu.

    Banyak pertarungan konyol XD Pertarungan Manggale paling berkesan waktu terakhir ngelawan Xabi. Dia jadi keren. Banyak teknik show yg nanya ke pembaca, bikin narasinya lebih menarik dan ngasih kesan lebih di setiap adegannya. Tommy-Enzeru juga seru, pake strategi yg bagus pula. Keputusan tepat buat ngeluarin zombie--bbrp di canon lain kayaknya lebih populer gurita---karena kemampuan zombie yg unik, battlenya tambah seru.

    Tentang penulisan nama, diliat dari tulisannya, saya yakin Ulfah tau kalo penulisan nama pake huruf kapital, cuma perlu lebih konsisten aja pake kapitalnya. Perhatiin juga kapital di dialog, sama penulisan paragraf. Bbrp ada yg gemuk soalnya.

    7.3/10

    ReplyDelete
  4. Hmmm....

    Biasanya saya suka sekali sama yang ngangkat mitos-mitos lokal.

    Tapi deretan typo parah dan sederet bahasa Batak yang banyak tidak diterjemahkan oleh author benar-benar membuat saya mengerutkan kening.

    Terutama typonya!!!

    Dengan sederet typo seperti ini maaf .... saya berikan 5/10

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -