Pages

March 9, 2014

[CHARACTER SHEET] KOLATOR WIDINGHI - WIDINGHI

IDENTITAS DASAR
Penulis : Farid Abdul aka. Jangseng
Nama : Kolator Widinghi
Julukan : Widinghi
Pekerjaan : Salah satu personil Tiga Murid Naiga dan juga seorang Bushan (Utusan suku Bushvallha yang bertugas “menyita” nyawa orang-orang yang mengancam Farum terutama benua Timur, Fanidh), Farumia Bushan(Gelar kehormatan untuk seorang Bushan yang memiliki wewenang seantero Farum, pada Widinghi mendapat penggandaan makna yaitu penjaga gerbang Farum).
Umur : 38 Tahun Farum (312 Tahun Bumi dengan translasi jam ke tahun(1 hari Farum = 35 jam Bumi).
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : Manusia, suku Bushvallha
Tipe Petarung : Jarak dekat dan jarak jauh
Kegemaran : Meditasi, menyembuhkan luka-luka.
Ketidaksukaan : Menyembunyikan logika.
Kepribadian : Dingin, penuh perhitungan, tanpa ekspresi, dan juga kaku.

DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat : 214 cm/89 kg
Kepala : Tanpa rambut, penuh tato dan ukiran rumit, memiliki bola energi berwarna kehijauan yang menggantikan mata, memakai kain berwarna hitam untuk menutupi mata. (Widinghi buta).
Tubuh : Tato dan ukiran rumit yang saling menyambung di seluruh tubuh, hanya menggunakan celana gombrang berwarna hitam. Pada seluruh lengan dan kaki terpasang lempengan logam tebal..
Senjata : Sepasang gauntlet tangan dan sepasang gauntlet kaki.

KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan :
  • Fast reaction response.
  • Bentuk tubuh yang kurus dan lentur.
  • Tingkat pemahaman Irkaril, Solimaril dan Armaril tinggi.
  • Racial Advantage Suku Bushvallha : semua anggota suku adalah orang buta namun dapat melihat dengan membaca energi dunia.(Mirip Magnetic Vision).
  • Kemampuan untuk memanipulasi logika alam.
  • Special Racial Rare Status Bushan : Kemampuan untuk "menyita" kemampuan mahluk untuk Hidup. Atau dengan kata lain Widinghi dapat menyita nyawa seseorang dengan meninggalkan tubuh mereka membeku kaku sebagai efek sampingnya.
  • Special Rare Bestowed Power, Water of Farum : Diberikan oleh Banyu, Widinghi membawa sebagian kecil dari Farum yang diselaraskan dengan darah Widinghi sehingga memungkinkan dirinya untuk menggunakan kekuatan energi Farum di manapun.
Kelemahan :
  • Ukuran tubuh.
  • Buta
  • Kemampuan "merasakan" lingkungan dengan bentuk segienam berradius 0-2.5 km dan 3.5-5km(ada gap yang membuat Widinghi tidak bisa bertarung secara mid-range)
  • Sensitivitas terhadap energi.
  • Tidak menggunakan armor di torso
  • Telanjang kaki.
  • Special Rare Bestowed Power, Water of Farum: Biarpun Widinghi dapat menggunakan energi Farum dimanapun, sebelumnya ia harus meneteskan darahnya untuk menanamkan katalisasi energi Farum yang berbentuk Water of Farum. Hal ini membutuhkan waktu cukup lama karena Widinghi harus menunggu sampai Water of Farum menyerap dan menjalar di tempat tersebut. Kemampuan Widinghi hanya efektif dalam area yang telah dijalari Water of Farum.

LATAR BELAKANG
Realms : Farum
Realms Trademark : Arena Lawang, sebuah arena berukuran 4 kali Colloseum berbentuk segi tujuh. Merupakan tempat dimana gerbang-gerbang penghubung antar Realm berada, berlokasi di benua Tengah, Bumra.
Kehidupan Sebelum Turnamen :
Kolator Widinghi adalah salah satu dari 12 Bushan(Utusan Bushvallha) yang bertugas untuk "menyita" Kehidupan mereka yang terdapat di dalam Daftar. Widinghi diturunkan ke tanah Fanidh sebagai Bushan terakhir menjelang Perang Merah berlangsung, ketika itu Widinghi tengah memunaikan tugasnya di daerah suku filsuf Ermoa.

Sebagai seorang Bushvallha, Widinghi tentunya merupakan seseorang yang buta, namun orang-orang Bushvallha memiliki kemampuan untuk melihat energi dunia secara langsung. Namun begitu, karena orang-orang Bushvallha adalah orang-orang yang tidak bisa melihat dunia secara normal mereka tidak dapat melihat detail-detail dunia yang tidak memiliki jejak energi.

Widinghi, terpilih menjadi seorang Bushan, memiliki kemampuan lebih dalam hal melihat dengan keterbatasan ini, Widinghi telah melatih sistem pengelihatannya menjadi sistem yang sama dengan sonar, membuatnya dapat melihat hal-hal detil yang tidak dapat terlihat oleh Bushvallha biasa. Kemampuan pengendalian tinggi terhadap Energi Armaril(Tenaga dalam, terkait dengan kondisi fisik seseorang, digunakan untuk mengendalikan objek) dan Irkaril(Tenaga Mental, terkait dengan kestabilan mental seseorang, digunakan untuk memanipulasi objek berdasarkan ruang, bentuk dan sifat.) membuat Widinghi dapat "melihat" dengan lebih jelas karena dibantu oleh kemampuannya merasakan lingkungannya.

Kemampuan pengendalian kedua Energi tersebut juga membuat Widinghi dapat bertarung jarak jauh dengan menggunakan objek-objek di sekitar sebagai proyektil dan tetap menggunakan objek tersebut sebagai sonar beacon yang membuat Widinghi dapat melihat lebih jauh lagi. Namun kemampuan tersebut membuat radius pengelihatan Widinghi memiliki lubang seluas 1km dari radius total jarak pengelihatannya.

Kolator Widinghi juga merupakan murid dari Dewa Api Axa dan Naiga Axterfille bersama La Iga Gates dan Faran Aternus, Widinghi ditugaskan oleh Naiga sendiri untuk menjaga gerbang yang menghubungkan Farum dengan dunia-dunia lainnya.
Cerita Kematian :
Farumia Bushan, kami merasakan gangguan, sepertinya ada yang membuka hubungan dengan Farum.

Hmm.

Tuan Banyu dan Aburankal juga merasakan hal ini, Tuan Banyu sendiri akan kemari.

"Farumia Bushan Windinghi." Tuan Banyu segera muncul dihadapanku, seperti layaknya Tuan Besar Aburankal, Guru Axa dan Eva.

"Tuan Banyu, salam." Aku membungkuk, dalam pengelihatanku energi Tuan Banyu begitu aktif, hal ini sepertinya benar-benar serius hingga satu-satunya Ciptaan Kedua yang setara dengan Ciptaan pertama muncul untuk menyelesaikan hal ini.

"Seperti yang telah diberitahukan kepadamu, aku datang untuk menyelesaikan masalah ini." Suara Tuan Banyu tidak biasanya seperti ini, seperti aliran sungai yang tenang namun amat deras didalamnya."Namun jika aku yang harus pergi, aku akan membahayakan Farum menuju kehancuran."

Tentu saja, Tuan Banyu, sejenak saja kehadiranmu menghilang, Farum berkecamuk dengan ganasnya.

"Kalau begitu biarkan aku yang maju, Tuanku." Aku mengangkat kepalaku, menatap wajah Tuan Banyu, biru mendominasi, biru yang tenang, biru yang tidak tenang, biru yang menjaga semua.

Aku melihat wajahnya membentuk senyuman, bagi semua mahluk Farum adalah kesempatan langka untuk melihat Tuan Banyu tersenyum, terlebih lagi dengan wajahnya yang memiliki dua pasang mata dan rahang terpisah.

"Terima kasih, Farumia Bushan, bawalah sebagian kecil dari diriku karena dimanapun air selalu sama, air akan menjagamu, air akan menghancurkanmu. Air adalah hidup dan mati itu sendiri. Berhati-hatilah, Penjaga."

Aku membungkuk dalam-dalam, bersila dan mengambil napas dalam-dalam. Sesaat kemudian sebuah energi bergerak menembus tubuhku, sejenak kemudian perasaan dingin menjalari tubuhku.

Bagi seorang Farum untuk dapat mejaga Gerbang Farum dibutuhkan kemampuan fisik dan mental yang kuat. Bagiku, menjaga Gerbang Farum dibutuhkan pengorbanan lebih tinggi agar dapat bisa menjaga lebih baik, melepas kehidupan raga dan membelah jiwa untuk setengahnya menjadi Cie’uv dan setengah lagi berkelana dalam Arus Energi yang terus bergerak di antara gerbang-gerbang yang ada.
Motivasi : Menjaga agar tidak ada satu pun makhluk yang tidak diinginkan bisa masuk dan menyentuh tanah Farum.

Catatan
Bushan : Utusan suku Bushvallha yang bertugas “menyita” nyawa orang-orang yang mengancam Farum terutama benua Timur, Fanidh.
Bushvallha : Suku Petapa, terkenal dengan kemampuan mereka mengolah dan memanipulasi logika. Merupakan orang-orang buta namun dapat melihat dunia dengan melihat energi dunia.
Farumia Bushan : Gelar kehormatan/tingkat tertinggi bagi seorang Bushan, berkewajiban untuk bertugas tidak hanya di benua Fanid namun juga seantero Farum.
Irkaril : Energi pikiran atau mental. Berhubungan langsung dengan Armaril dan juga Itakril, menjadi dasar untuk Megius, dan juga menjadi energi utama dalam pengendalian kesemua energi lainnya yang digunakan oleh sang pengguna. Tingkat kekuatan Irkaril seseorang berhubungan langsung dengan kondisi mentalnya, semakin kuat mentalnya, semakin tinggi tingkat Irkarilnya. Dan bagi orang-orang yang bermental sinting, justru tingkat Irkarilnya dapat lebih tinggi dari orang normal. Tingkatan kekuatan Irkaril dapat ditingkatkan dengan bertapa atau menempa kondisi mental, dan biasanya para ahli beladiri menyatukan latihan Armaril dengan Irkaril, semua demi mencapai keserasian jiwa, raga, dan mental.

Seseorang dengan tingkat Irkaril tinggi dapat mengontrol benda bahkan kejadian alam sekitarnya hanya dengan memikirkan benda atau kejadian yang ingin ia kontrol, oleh karena itu para pengguna Megius dituntut memiliki tingkat Irkaril yang tinggi.
(Diambil dari buku konsep Farum).
Armaril : Energi dalam, atau Tenaga dalam. Energi ini secara naluriah terdapat dalam setiap mahluk hidup dimuka Bumi Farum. Energi ini merupakan sumber bagi mahluk tersebut untuk hidup, dan energi ini terkait dengan kondisi fisik, mental, dan jiwa mahluk yang memilikinya. Terutama pada manusia, energi ini mengindikasikan umur seseorang, semakin sedikit energi Armaril yang terdapat pada seseorang, semakin dekat pulalah ia dengan kematian. Pengendalian energi ini sangatlah mudah, namun bagi seseorang untuk dapat mengendalikan energi ini dengan sangat aman adalah dengan berlatih dalam waktu yang sangat panjang. Alaturk, seorang Tetua ilmu beladiri yang amat terkenal, menceritakan bahwa dibutuhkan sedikitnya dedikasi selama 25 tahun agar dia dapat mengendalikan sesuatu menggunakan Armaril-nya.
Solimaril : Energi Kebendaan. Suatu energi yang terdapat pada setiap unsur benda mati yang terdapat di seantero Farum. Energi ini merupakan energi dasar yang sangat mentah, dan diperlukan level Armaril yang tinggi untuk dapat menggunakan Solimaril, karena cara pemanggilan energi ini menggunakan Armaril sebagai pemicu energi Solimaril. Derajat tingkat Solimaril dikenal dengan nama Bu, dan tingkat Solimaril tertinggi dikenal dengan nama Jansano'Bu.
Banyu : Dewa Air Laut, Banyu merupakan Mahluk yang diciptakan sesaat setelah Aburankal diciptakan oleh Raon’Khra. Merupakan Mahluk dengan energi alam terkuat.
Aburankal : Dewa Ilmu, Aburankal adalah Mahluk pertama yang diciptakan Raon’Khra untuk menciptakan Farum sesuai dengan keinginan Raon’Khra sendiri. Aburankal merupakan Mahluk yang menciptakan seluruh isi Farum itu sendiri termasuk Dewa-dewa lainnya sesuai Izin dari Sang Pencipta dan Raon’Khra.
Axa : Dewa Api, Axa merupakan salah satu dari dua Mahluk ciptaan Aburankal pertama. Aburankal menciptakan Axa dan Eva sesuai dengan imaji yang diberikan kepadanya oleh Raon’Khra, Aburankal juga menggunakan imaji Axa dan Eva untuk menciptakan Manusia Farum. Juga dikenal sebagai Dewa Perang Farum.
Eva : Dewa Bumi, Eva merupakan salah satu dari dua Mahluk ciptaan Aburankal pertama. Aburankal menciptakan Axa dan Eva sesuai dengan imaji yang diberikan kepadanya oleh Raon’Khra, Aburankal juga menggunakan imaji Axa dan Eva untuk menciptakan Manusia Farum. Juga dikenal sebagai Dewa Kesuburan Farum.

Share this character sheet:

2 comments:

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -