IDENTITAS DASAR
Penulis | : | Mocha H. |
Nama | : | Emils |
Julukan | : | Slime Swordman |
Pekerjaan | : | Revolusionis |
Umur | : | 4 tahun 4 bulan (setara dengan 17 tahun untuk manusia). |
Jenis Kelamin | : | Laki-laki |
Ras | : | Monster (Slime) |
Tipe Petarung | : | Jarak dekat |
Kegemaran | : | Mengumpulkan sampah atau hal nggak berguna, mempelajari gerakan manusia, terutama gerakan bermain senjata, mencari teman. |
Ketidaksukaan | : | Manusia, apapun yang mengaku sebagai petualang. |
Kepribadian | : |
|
DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat | : | (Slime) 75 cm /30,75 kg | (Manusia) 176 cm/55,3 kg |
Kepala | : | Dalam bentuk Slime, dia tak punya kepala karena mneyatu dengan tubuhnya. Dalam bentuk manusia, kepalanya oval, berwarna biru semi transparan, memiliki dua mata yang selalu tertutup, tidak punya mulut, tidak punya telinga. |
Tubuh | : | Dalam bentuk Slime, dia hanyalah tumpukan jely biru semi transparan yang memiliki sebuah bola inti berwarna biru tua sebesar bola tenis. Dalam bentuk manusia, tubuhnya berwarna biru gelap seperti intinya, memiliki tangan yang biasanya berbentuk pedang atau senjata yang dia pakai. Bagian kakinya seperti manusia. |
Senjata | : | Dalam bentuk Manusia, biasanya dia memakai pedang yang dibentuk dari tubuhnya sendiri. Bentuknya mirip dengan pedang “Saber” namun bagian pegagannya menyatu dengan pergelangan tangan Emils. |
KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan | : |
|
Kelemahan | : |
|
LATAR BELAKANG
Realms | : | IMUB, Sebuah dunia yang mirip dengan game RPG dimana ada banyak petualang yang mencari harta dan monster monster berkeliaran dimana mana. |
Realms Trademark | : |
|
Kehidupan Sebelum Turnamen | : | Lihat di bawah. |
Cerita Kematian | : | Setelah perjalanannya berkeliling dunia, Emils berhasil mengumpulkan sekutu untuk menyerang ibu kota kerajaan manusia, [Clockwork Town]. Dia mengumandangkan perang kepada manusia dan menyerang [Clockwork Town]. Para manusia sebelumnya sudah memprediksi serangan Emils dan Sekutunya dan bersiap siap melindungi [Clockwork Town]. Sebuah perang besar terjadi di dalam kota ini. Emils bertemu dengan salah satu penyihir terkuat manusia dan berhasil mengalahkannya, namun sebelum kematiannya, si penyihir meledakan dirinya sehingga menghancurkan setengah [Clockwork Town] dan Emils. Belum diketahui apakah para monster berhasil menahlukan [Clockwork Town] ataukah para manusia berhasil melindungi [Clockwork Town]. |
Motivasi | : | Slime adalah mahluk terlemah dalam RPG dan selalu ditindas manusia. Sehingga Emils berencana untuk terus berjuang supaya kaumnya tidak ditindas terus menerus. Dia tidak suka manusia. Dia masih ingin tahu nasib dari teman teman monsternya dalam penyerangan itu. Apakah mereka berhasil? Ataukah usaha Emils selama ini gagal dan menjadi sia-sia? |
CERITA SEBELUM TURNAMEN:
Jauh sebelum Emils mulai tidak menyukai manusia, dia pernah memiliki teman manusia, yakni seorang penyihir tua yang hidup di luar [Town of Adventureners]. Konon, Penyihir tua ini pernah menyelamatkan Emils ketika dia terjebak dalam badai salju; dia juga membantu Emils untuk kembali ke desanya. Sebagai balas budi tindakannya, Emils mempertaruhkan nyawanya dengan mengunjungi penyihir tua ini setiap minggu supaya penyihir ini tidak kesepian karena keluarganya tinggal di tempat yang sangat jauh. Namun alasan sebenarnya adalah karena dia adalah teman pertamanya.
Seiring dengan waktu, penyihir tua ini menyelamatkan monster monster lain, monster monster malang yang tersesat dan tak tahu jalan pulang. Emils berteman dengan monster monster itu, sampai akhirnya mereka, para monster dan si penyihir begitu dekat.
Kurang lebih 4 bulan setelah itu, pemburuan monster secara besar besaran diadakan karena beberapa [Goblin] menyerang kota para manusia. Mendengar kabar ini, si penyihir mengajarkan beberapa mantra dasar kepada para monster supaya mereka bisa melindungi diri dari para Goblin....... dan para manusia.
Si Penyihir tua berpesan kepada mereka untuk tidak datang ke gubuk si penyihir supaya mereka tidak terluka karena gubuk ini terletak agak dekat dengan [Town of Adventurner]. Emils adalah yang paling menolak keputusan itu karena khawatir dengan si penyihir tua. Si Penyihir tua membuat perjanjian dengan Emils “Jika kau selamat sampai 3 bulan kedepan, akan kuajarkan sihir yang lebih dasyat”. Emils yang saat itu tergolong masih anak anak menerima tawaran dari sang penyihir, namun Emils ingin si penyihir menjaga janjinya “Tapi kek penyihir juga harus selamat” itulah perjanjian antara Emils dan si penyihir tua.
Belum genap 3 bulan, Emils berencana mengunjungi si penyihir tua karena dia khawatir tentang kondisi si penyihir tua. Namun, ketika dia sampai di gubuk itu, tampak beberapa “Petualang” keluar dari gubuk si penyihir tua, mereka seperti membawa sesuatu. Apapun itu, mereka terlihat senang membawanya. Saat keadaan telah aman, Emils masuk ke dalam gubuk diam diam.
Namun, ketika dia berada di pintu depan. Dia menyadari kalau pintu tua itu sudah rusak,pintu yang biasanya ditarik untuk masuk, sekarang mengarah ke dalam. Emils melihat serpihan serpihan kayu di dalam gubuk, seperti si penyihir baru saja membarikade pintu itu, kemudian ada orang yang mendobrak masuk.
Ketika di dalam......
Si penyihir tua telah tergeletak di lantai kayu yang sudah berlubang lubang. Tongkatnya yang biasa dia gunakan sebagai tumpuan berjalan telah patah menjadi dua bagian. Darah segar mengalir secara perlahan dari tubuh si penyihir.
Emils segera menghampiri si penyihir. Namun dia sudah tak bernafas. Saat itulah Emils merasakan suatu emosi yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Rasa dikhianati. Dan rasa kehilangan teman pertama.
Emils membenci si penyihir tua yang tidak menepati janjinya, dia membenci si penyihir tua yang bahkan belum pernah memberitahukan namanya. Dia membenci si penyihir tua....... yang meninggalkannya. Namun, rasa bencinya makin meluap luap ketika dia mengingat para petualang itu..... petualang yang baru saja keluar dari gubuk itu dengan wajah puas.... “MEREKA MEMBUNUH SI PENYIHIR TUA!” teriak Emils. Emils hendak keluar dan menghajar para petualang tadi, namun tiba tiba sebuah tangan halus menahan Emils.
Emils berbalik dan melihat si penyihir tua membuka matanya, nafasnya berat tapi dia masih hidup. “Jangan Emils...... k-kau tak akan menang.....” rintih si penyihir tua.
Emils menghampiri si penyihir tua. Penyihir tua itu bangkit dan duduk bersilang sambil mengambil tongkatnya yang sudah patah “Maafkan aku Emils..... mungkin aku tidak bisa.....” belum sempat si penyihir tua menyelesaikan kalimatnya, dia batuk sambil mengeluarkan darah.
“Kenapa? Penyihir tua! Kenapa ini bisa terjadi?”
“Aku..... dianggap berkhianat oleh para petualang..... karena mengajari kalian sihir.....”
“Tapi mengapa?! Kau sudah tahu itu,kan? Tapi kenapa kau tetap mengajarkan pada kami?”
“Karena kalian adalah satu satunya keluargaku....... Anakku dan keluarganya meninggalkanku dan tinggal ditempat jauh, namun kalian...... aku sudah menganggap kalian seperti anak sendiri.....”
“HEI! Aku mendengar suara dari gubuk itu!”
“Itu pasti para Petualang..... Emils..... pergilah!”
“Tidak! Kalau aku pergi..... kau akan......”
“SI PENYIHIR MASIH HIDUP!” teriak salah seorang petualang yang berada di depan pintu gubuk. Dia sepertinya baru saja menjadi petualang, tangannya gemetar, pakaian pelindungnyapun terlihat murahan
“kalau aku..... mungkin bisa......” bisik Emils dalam hatinya.
“Jangan Emils......” si penyihir tua bangkit dari duduknya dan berdiri
“Kalau kau membunuh mereka, maka kau tak akan ada bedanya dari mereka yang mau membunuhku” bisik si penyihir tua. Suaranya semakin lemah setiap kalimatnya.
“Aku tak ingin kau membenci mereka Emils...... Jika kau membenci mereka........” lagi, si penyihir tua mengeluarkan batuk darah.
“Dunia ini tak akan berubah......”
"Tapi..... penyihir tua.....”
“Tolong, Emils.... manusia adalah mahluk yang bodoh dan egois, namun mereka masih bisa belajar untuk memperbaiki kesalahan mereka...... karena itu.... tolong lah.....” Si penyihir tua mengangkat tongkatnya yang patah setengah.
“T-TOLONG! DIA AKAN MENYERANGKU!” si petualang baru itu lari dari gubuk
“Ini adalah sihir terakhirku........ Ice...... lance.....” nafas si penyihir tua berhenti seketika dia menyebut “lance” tubuhnya terjatuh, namun sihir es yang dikeluarkan si penyihir masih bekerja, hawa dingin berkumpul disekitar tubuh si penyihir tua, dua buah tombak yang terbuat dari es melayang diatas si penyihir tua.
“Pergi..... Emils.....” Emils tak sanggup berkata lagi. Dia segera meninggalkan si penyihir tua melalui pintu. Tepat di depan pintu itu, dia melihat beberapa petualang yang tampak lebih berpengalaman sedang menuju ke gubuk. Emils berbgegas menuju hutan supaya dia tidak tertangkap.
“Boss! Slime itu.....”
“Biarkan saja! Dia adalah Slime! Mahluk terlemah! Memang dia bisa apa?”
Dari jauh..... Emils melihat ke langit langit. Asap tebal menggumpal dari gubuk si penyihir. Percikan percikan api menyala nyala di langit yang sedang mendung. Emils terdiam. Hari ini.... dia telah melalui banyak hal.... Janji yang tidak ditepati..... kebohongan..... kebencian..... dan...... kesedihan......
Sejak saat itu, Emils mulai tidak menyukai manusia.
Pada tahun ke 7 dalam hidupnya, Emils berguru pada seorang “Dullahan”, monster tanpa kepala yang mempunyai tubuh paling mirip manusia diantara monster lainnya supaya dia bisa mempelajari bagaimana manusia bertarung, dan tak lama setelah dia berguru, dia mulai dijuluki “Slime Swordman” karena kemampuannya meniru tubuh manusia dan gaya berpedangnya yang meniru manusia.
Dia juga memulai perjalanan keliling dunia untuk mengumpulkan sekutu untuk mengambil alih dunia dari tangan para manusia. Karena dia menganggap manusia sebagai “Monster” yang sebenarnya.
Share this character sheet:
Tweet |
Slime...
ReplyDeleteMonster game RPG yang paling aku benci karena EXP dan Goldnya cuma sedikit.
Sayangnya ini adalah Slime Swordman, bukan Slime Biasa!
DeleteYa..... tapi kayaknya EXP dan Goldnya sama saja......
Lucu ya OC nya berbentuk slime
ReplyDeleteKarena OC manusia sudah terlalu mainstream :v
Deletehehehe....
terimakasih banyak atas info nya
ReplyDeleteyang udah di share
terus berkreasi gan