Pages

March 30, 2014

[CHARACTER SHEET] EISTED FODD - THE BOOKWORM

IDENTITAS DASAR
Penulis : Justang Zealotous
Nama : Eisted Fodd
Julukan : The Bookworm
Pekerjaan : Literature Man
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : Manusia
Tipe Petarung : Jarak menengah
Kegemaran : Membaca buku, melamun, meneliti berbagai bahasa di dunia, popcorn, atau apapun yang terbuat dari jagung.
Ketidaksukaan : Dibohongi, ia bisa memberontak saat tahu sedang dibohongi, diganggu saat membaca buku, musik, terutama musik dengan beat yang keras, seperti musik rock karena menurutnya itu dapat memekakkan telinga.
Kepribadian : Penyuka buku, pekerjaan terbaiknya adalah membaca buku. Saat sendiri, ia mampu menghabiskan beberapa buku sekali baca. Introver dan super melankolis. Sangat detail dan perfeksionis.

DESKRIPSI FISIK DAN PENAMPILAN
Tinggi/Berat : 172 cm/58 kg
Kepala : Berwajah bulat, hidung mancung, kaca mata bening hingga mata coklat sipitnya terlihat jelas. Rambut pendek dan lurus horizontal, berwarna hitam pekat, sedikit berantakan.
Tubuh : Memakai kemeja lengan panjang abu-abu tua dengan kancing dibuka. Memakai kaos putih bersih. Terdapat jam berwarna perak yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Memakai celana jeans hitam pekat dan sepatu kulit berwarna hitam.
Senjata : -

KEMAMPUAN DAN KELEMAHAN
Kemampuan :
  • Mampu berbicara dengan berbagai bahasa, bahkan ia bisa bicara dengan binatang, tumbuhan, hingga makhluk yang tak kasat mata.
  • Mampu membaca pikiran orang lain.
  • Sebagai seorang sastrawan, saat dia berpuisi atau berbicara, dia mampu membuat orang yang mendengarkannya tertawa, menangis, kesakitan, bahkan tertidur.
  • Mampu membuat berbagai macam obat tradisional dengan bahan dedaunan, kayu, dan air sungai. Sehingga terkadang, ia menyembuhkan luka bakar sendiri.
  • Pengingat tajam, ia tak mudah lupa setelah mengetahui sesuatu.
Kelemahan :
  • Susah mengontrol emosi dan perasaannya. Meski ia penyendiri dan lembut, terkadang ia akan memberontak saat ia dihadapkan pada suatu hal yang dibenci.
  • Saat mendengarkan musik dengan alunan yang sangat lembut, halus, rendah. Maka, ia akan tertidur. Bahkan, ia bisa pingsan jika alunan semakin merdu.
  • Jika berbicara terlalu lama. Suaranya akan cepat habis dan mulai lemah. Ia membutuhkan waktu maksimal dua jam untuk memulihkan kembali suara dan staminanya.
  • Ia tak mampu membaca pikiran orang lain saat berada di dalam air.
  • Buku adalah bagian dari jiwanya. Jika sehari tak membaca buku, wajahnya pucat, kepalanya akan pusing dan terkadang muntah-muntah.

LATAR BELAKANG
Realms : Bumi
Realms Trademark : Eisted tinggal di Refreg, sebuah kota terbesar dan merupakan ibukota Refregia, negara baru yang muncul setelah ditemukannya sebuah pulau baru tak berpenghuni. Nenek moyang mereka dinamakan Suku Losy, sebuah suku yang telah menyatukan unsur kuno dan modern secara bersama.
Kehidupan Sebelum Turnamen : Eisted merupakan mahasiswa fakultas sastra. Namun, pada usia yang masih muda, ia telah ditunjuk sebagai sastarawan ahli. Ia meneliti berbagai bahasa di dunia. Ia juga telah mempunyai beberapa buku sastra yang diterbitkan secara luas dan diterjemahkan ke dalam dua puluh bahasa dunia.

Sejak kecil, ia memang suka membaca buku. Bahkan ketika sendiri, ia bisa membaca lima buku atau lebih, berkisar ratusan halaman. Saat masih duduk di bangku SMP, ia telah mampu menguasai 10 bahasa. Eisted juga mampu berbicara dengan binatang, tumbuhan, hingga makhluk gaib.

Eisted yang lahir di keluarga sederhana mampu menghidupi tiga saudara laki-laki dan satu saudara perempuannya. Kedua orang tuanya telah meninggal karena dibunuh saat ia masih kelas 3 SMA. Sementara itu, pembunuh kedua orang tuanya masih simpang siur, belum ada kejelasan. Penyebab dibunuhnya pun belum diketahui. Saat ditemukan, hanya bersisa bercak darah dan penuh luka sayatan di seluruh tubuh orang tuanya. Tak ada benda tajam apapun di lokasi kejadian.

Eisted berusaha mencari pembunuh kedua orang tuanya. Tapi, semakin dicari terasa semakin sulit ditemukan. Akhirnya, ia memutuskan untuk terus melanjutkan studinya, meneliti berbagai bahasa, hingga ia tahu pembunuh itu.
Cerita Kematian : Saat Eisted kembali mencoba untuk mencari pembunuh kedua orang tuanya. Suatu malam yang sangat gelap, lampu jalan saat itu tak biasanya juga tak menyala, tak ada yang tahu penyebab lampu itu mati mendadak. Eisted berjalan menelusuri jalan besar itu sembari mencari rumah Porby, seseorang yang dicurigai sebagai pembunuh kedua orang tuanya setelah mendapat kabar dari tetangganya yang melihat Porby berjalan pulang dari rumahnya saat kejadian itu terjadi.

Dia berjalan sambil membawa senter untuk menyorotkan sinar jauh-jauh. Disorot nomor blok-blok rumah itu, mencari nomor blok yang sesuai dengan alamat yang diberikan tetangganya.

Tak sampai memakan waktu banyak, tiba-tiba lampu senternya juga mati. Digoyang-goyangkannya senter itu, tapi tak ada hasil.

“Shit!” Dia mengumpat keras.

Beberapa menit kemudian, dari arah depan terlihat sorotan lampu yang menyala-nyala dan menyilaukan mata. Sinaran itu semakin dekat menyorot. Rupanya itu adalah sebuah mobil yang melaju ke arahnya. Lajunya sangat cepat. Tak di duga, sebelum Eisted sempat menghindar, mobil itu dengan cepatnya menabrak dan mempontang-pantingkan tubuh Eisted.

Eisted mengeluarkan darah yang sangat banyak. Kedua pergelangan kakinya remuk dan patah. Kepalanya juga retak terbentur benda keras. Sebelum sempat dibawa ke rumah sakit, ia akhirnya meninggal di tempat kejadian.
Motivasi : Masih banyak hal yang Eisted ingin lakukan di dunia. Ia sangat ingin hidup kembali. Ia ingin mencari tahu pembunuh kedua orang tuanya. Sekalian membalaskan dendam mereka. Pun ingin tahu apakah benar Porby pelakunya. Termasuk siapa yang menabraknya pada malam itu.

Share this character sheet:

2 comments:

  1. uwah, ini benaran? lol. senjatanya nggak ada, trus kemampuannya juga irrelevant gitu.

    apalagi pas ngeliat wajahnya. menyedihkan banget. emang tipikal pembaca buku pokoknya.

    nggak sabaran ngeliat food bertarung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ampun, Eisted "FODD", bukan "FOOD"

      dia adalah pembaca buku pembunuh, wow..
      just let it flow and let see then

      Delete

Silakan meninggalkan komentar. Bagi yang tidak memiliki akun Gmail atau Open ID masih bisa meninggalkan komentar dengan cara menggunakan menu Name/URL. Masukkan nama kamu dan juga URL (misal URL Facebook kamu). Dilarang berkomentar dengan menggunakan Anonymous dan/atau dengan isi berupa promosi produk atau jasa, karena akan langsung dihapus oleh Admin.

- The Creator -