tag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post8356689295538669938..comments2023-04-13T16:43:49.847+07:00Comments on Battle of Realms | OC Tournament: [ROUND 4 - LAMASHTU] LAZUARDI - KELAHIRANBOR Adminhttp://www.blogger.com/profile/08737595465967514330noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-9424746220463400122014-08-10T06:35:32.676+07:002014-08-10T06:35:32.676+07:00:):)BOR Adminhttps://www.blogger.com/profile/08737595465967514330noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-90263407700805711892014-08-09T11:24:33.938+07:002014-08-09T11:24:33.938+07:00narasinya kompleks sekali yak, saya tidak terlalu ...narasinya kompleks sekali yak, saya tidak terlalu terbiasa membaca narasi sedetail ini, beberapa part saya tidak terlalu paham dengan istilah-istilah yang di gunakan dan terkesan berat bagi saya untuk mengerti, tapi scene battle nya saya bisa imajinasikan karena kedetailan itu tadi, saya sendiri tidak pernah membaca novel genre seperti ini, saya terbiasa membaca novel mistery atau thriller, dan untuk kesan pertama saya ini bagus karena saya membaca sampai habis, terlepas saya masih tidak terlalu paham apa yang sebenarnya terjadi karena tidak membaca dari awal, hehehe<br />overall ini cukup menarik bagi saya yang baru pertama kali membaca genre seperti ini<br /><br />score 7,5/10Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09870533527931284841noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-10357434974504964132014-08-03T10:18:26.903+07:002014-08-03T10:18:26.903+07:00Aaaa... gaya narasi yang terlalu berbunga bikin te...Aaaa... gaya narasi yang terlalu berbunga bikin tempo baca saya lambat, dan itu menghambat saya untuk menikmati scene battle-nya. Untuk scene lainnya mungkin tak apa dan saya cukup menikmati, tapi untuk di battle... that's just too much for me to take.<br /><br />As for the plot, too much info mengenai kelahiran Lazu dan ikatannya dengan keluarga Kilat. Kalau novel atau cerbung ini bisa kumaklumi, tapi kalau di cerpen... overkill bila dibandingkan dengan battle scene last boss di cerpen ini.<br /><br />Score 7Zoelkarnaenhttp://www.kemudian.com/users/zoelkarnaennoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-51748362323768696092014-07-31T01:59:21.374+07:002014-07-31T01:59:21.374+07:00Aku masih berusaha mencerna apa yang terjadi barus...Aku masih berusaha mencerna apa yang terjadi barusan. Mungkin karena aku belum baca canon Lazu sebelumnya, jadi aku belum terbiasa dengan gaya tulis Author.<br />Bisa dibilang, Author punya style yang cukup khas, namun aku rasa cukup berat utk dicerna dari segi tata bahasa.<br />Well, review dimulai.<br /><br />Plot : Plotnya (seharusnya) brilian. Andai aku mengerti apa yang terjadi secara keseluruhan. Karena aku cuma bisa nangkap sepotong2, dan masih mereka ulang kejadian, namun gagal.<br />Aku ngerti motivasi Sjena di ronde ini, tapi aku masih belum bisa mencerna taktik Lazu yang begitu rumit. Bagaimana dia mengendalikan cahaya, bagaimana konsep ruang dan waktu ala Lazu, konsep lahir dan mati, virus dan parasit, dan banyak lainnya.<br /><br />Bagian flashbacknya bagus, bisa nyambung sama Kilat. Tapi aku masih belum tahu bagaimana organisme sebesar tujuh unit atom berbicara dengan manusia yang ukurannya jutaan kali ukuran mereka.<br />(Mungkin sudah dijelaskan Author, jika aku melewatkannya, mohon maaf)<br /><br />Meskipun dalam ruang lingkup mikroorganisme, tapi saat membaca bagian masa lalu Lazu, aku masih agak risih soal organisme jantan yang melahirkan. Karena dikepalaku yang terbayang bukan wujud mereka seperti mikroorganisme, tapi seperti manusia (well aku nggak bisa bayangin mikroorganisme).<br /><br />Karakter : Randomnessnya Sjena kurang berasa disini. Namun lebih terkesan kejam dan anggun (dan lebih waras tentunya). Aku nggak bilang Sjena OOC, tapi bisa dibilang "This is Sjena should be", seorang ratu kegelapan dengan kekejaman tiada tara. Kalo aja persona-ku nggak ngambil alih konsep awal Sjena, pastinya Sjena bakal kayak gini.<br /><br />Utk Kilat, naifnya cukup oke.<br />Utk Lazu, well aku nggak bisa komen banyak.<br /><br />Lamashtu top banget deh. Di canonku cuma digambarin binatang buas biasa, tapi disini dia punya konsep, dan personality yg berasa demon top class. Mulai dari konsep "birth eater" sampe hubungannya sama masa lalu Lazu, semuanya itu brilian dan nggak pernah terpikirkan olehku sama sekali!<br /><br /><br />Battle : Semua karakter kemampuannya nyaris diluar nalarku. Bahkan konsep ruang-waktu Sjena disini jadi jauh lebih rumit. Kemampuan enshaka-sakrifarnya Lazu aku juga belum ngerti (karena belum baca canonnya). Lalu kemampuan Kilat yang awalnya melee bisa jadi regenerasi. Namun aku masih nggak ngerti hubungan gravitasi, katana putih, nusukin diri, nanotech, sama regenerasi<br />Lalu juga kemampuan Lamashtu, arca2 itu..Binatang2 itu..<br /><br />Terlepas dari semua kerumitan itu. Aku suka konsep2 yang diajukan disini. Namun sayang, belum selesai aku mencerna satu konsep, aku udah disuapi beberapa konsep lain yang datang bersamaan, sehingga mau nggak mau aku telan bulat2 semuanya tanpa sempat mengecap konsep tsb satu persatu.<br /><br />Tapi bisa dibilang ini adalah ciri khas entry Lazu, yang penuh dengan konsep yang rumit.<br /><br />Aku bingung harus ngasi nilai berapa, pengen ngasi nilai tinggi, tapi aku sendiri belum bisa mencerna ceritanya secara mendalam.<br />Dariku 7.5/10bayeehttp://www.facebook.com/bayeeazaeebnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-43210951158284908332014-07-30T16:18:27.175+07:002014-07-30T16:18:27.175+07:00Entah kenapa semakin ke sini saya semakin bisa ...Entah kenapa semakin ke sini saya semakin bisa 'nerima' isi entri Lazu. Baik dari segi canon skala besarnya (yang entah gimana diserempetin sama canon Kilat, tapi masih believable), maupun battlenya (saya beneran acungin jempol buat gimana penggambaran Lamashtu di sini, dan nyambungin ke masa lalu Lazu). Akhir kata mungkin saya pengen ngasih nilai satu poin lebih, kalau bukan karena beratnya usaha saya buat baca ini yang bukan hanya karena style tulisannya sulit saya cerna (ini sama kayak bilang lidah orang beda"), tapi ngga adanya pembagian jeda atau part di tulisan sepanjang ini juga menambah kesulitan saya untuk ngambil napas sehingga ga mungkin baca entri ini dalam sekali jalan, apalagi berusaha nikmatin setiap deskripsi (yang sebenernya indah) yang mungkin disajikan.<br /><br />Nilai 8Sam Riilmehttps://www.blogger.com/profile/13419027166235418889noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-819724126893815969.post-15877791115163081432014-07-30T00:10:25.612+07:002014-07-30T00:10:25.612+07:00finish.
Despite all the Overshowing, dan overdesc...finish.<br /><br />Despite all the Overshowing, dan overdescription. saya menyelesaikan ini dengan melongkapi semua flashback.<br /><br />This is Good Battle scene: Better than before.<br /><br />tapi tetap narasi Lazu membuat saya gak bisa baca semuanya...<br />ibarat makan Steak, saya cuman bisa makan dagingnya, tapi salad dipinggirnya terlalu pedas untuk dimakan.<br /><br />jadi:<br />FInal Verdict: 78lackzhttps://www.blogger.com/profile/07934693421178004971noreply@blogger.com